Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PENTAS pertunjukan teater 'Monologue Project' dari Regina Art sukses digelar di Oslo, Norwegia, Jumat (26/10) waktu setempat. Pementasan yang didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia, serta Nordic Black Theatre tersebut menampilan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia Bapak Teuku Faizasyah memberikan apresiasi atas pertunjukkan kali ini. "Regina Art Monologue Project ini adalah konsep teater yang memberikan pemahaman tentang suatu peristiwa dan dibawakan dengan sangat baik. Selamat dan sukses untuk misi budaya selanjutnya," ungkap Teuku Faizasyah.
Sedangkan Andis Faizasyah mengatakan penampilan Joane Win luar biasa dan sangat menjiwai perannya sebagai Lisa. Menurutnya, Joane mampu memberikan gambaran banyak korban kekerasan seksual yang masih menuntut keadilan sesuai dengan kalimat terakhir dalam monolog 'Cotton Candy'.
Seniman Norwegia Cliff Moustache menilai pementasan ini mengangkat dua tema monolog yang menarik. Dikatakan, 'Cotton Candy' ceritanya sangat kuat dan bagus.
"Joane Win mampu dengan baik menceritakan kisahnya, teknik bermain dan emosinya membuat kita percaya bahwa dia melewati peristiwa yang traumatis. Sepertinya ini banyak dialami oleh perempuan di seluruh dunia. Jadi ini adalah isu global yang penting untuk diangkat," ungkapnya.
Sedangkan monolog 'Besok atau Tidak Sama Sekali' dinilainya juga sangat penting karena Soekarno adalah salah satu legenda pendiri bangsa Indonesia, sangat menarik melihat apa yang terjadi serta taktik yang dilakukan oleh seorang pemimpin bangsa pada saat itu. "Wawan Sofwan sebagai aktor yang hebat, sangat mirip dengan Soekarno, dan setelah selesai kemudian mengajak seluruh penonton menyanyikan lagu Indonesia Raya dapat terlihat kebanggaan tersendiri pada warga Indonesia yang ada di Oslo, itu adalah akhir pertunjukan yang yang sangat kuat dan bagus." ujar Cliff.
Di sisi lain, Joane Win, yang juga menjabat sebagai Produser Regina Art Monologue Project berharap pementasan Monologue Project ini tidak sekedar memberikan ungkapan kata-kata kepada para penonton. "Namun juga dapat memberikan nilai-nilai edukasi tentang kehidupan sosial, kemanusiaan, moral, dan nasionalisme," jelasnya.
Selanjutnya, pertunjukan Regina Art Monologue Project akan digelar kembali pada 3 November mendatang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda. (RO/R-2)
Panggung yang minim properti justru menjadi ruang luas bagi sang aktor tunggal Tika Bravani untuk menyalurkan kekuatan narasinya.
Melalui bukunya berjudul Forged, pegiat pendidikan Anggie Setia Ariningsih, mengajak semua orang mewujudkan Indonesian Dream, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan bangkit.
Regina Art Monologue Project yang menampilkan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan, pentas di kota Den Haag, Belanda.
Berlin menjadi kota pertama dalam rangkaian pementasan Monologue Project dan digelar pada 12 Oktober 2023.
Pementasan monolog berjudul Cotton Candy dan Besok atau Tidak Sama Sekali di 5 negara Eropa berlangsung mulai 9 Oktober
Lakon lahir dari respons terhadap perubahan kondisi lingkungan pesisir dan laut, akibat aktivitas penambangan pasir laut, penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
Meski membawa tema-tema yang cukup berat, Teater Teriakan menegaskan bahwa pertunjukan mereka tidak dimaksudkan untuk menyindir atau menyerang pihak tertentu.
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pascal Phoa ikut berperan dalam drama Macbeth, yang diselenggarakan di Circle in the Square Theatre di New York, Amerika Serikat (AS).
SEBUAH pertunjukan teater yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne, dengan judul Constellations, hadir di Jakarta. Diproduksi oleh Teater Pandora,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved