Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SABTU (31/5), suasana Galeri Indonesia Kaya terasa hangat dan penuh haru. Bukan karena cuaca, tetapi karena hadirnya pertunjukan teater monolog yang menyuarakan keteguhan hati seorang perempuan: Ibu Siti Walidah, istri dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Dengan judul Aku yang Tak Kehilangan Suara, monolog ini tak hanya membawa penonton menyelami sisi sejarah yang sering luput dari sorotan, tapi juga menyentuh dimensi emosi yang sangat manusiawi, yakni tentang perjuangan, pengabdian, dan suara seorang perempuan yang tak pernah padam meski zaman terus bergulir.
Diselenggarakan oleh Regina Art dan diperankan Tika Bravani, acara hasil kerja sama dengan Djarum Foundation ini, menghadirkan sebuah pertunjukan yang sederhana tetapi kuat.
Panggung yang minim properti justru menjadi ruang luas bagi sang aktor tunggal Tika Bravani untuk menyalurkan kekuatan narasinya. Dalam monolog itu, Siti Walidah tak hanya hadir sebagai tokoh pendamping sang suami, tetapi sebagai sosok pemikir, pendidik, dan pejuang perempuan yang berdiri di garis depan.
Penonton dibuat larut dalam dialog batin Siti Walidah, tentang keyakinan, keraguan, dan keberanian untuk tetap bersuara di tengah tradisi yang membungkam. Sesekali terdengar isak tertahan di sudut ruangan, pertanda suara Siti Walidah menjangkau hati banyak orang.
"Pertunjukan ini menjadi ruang refleksi, khususnya bagi generasi muda dan pelajar yang hadir. Bahwa, sejarah tak selalu ditulis dengan suara lantang. Terkadang, justru dengan bisikan yang bertahan paling lama dalam ingatan," ujar Produser Joane Win.
Joane menambahkan alasan memilih Tika Bravani sebagai pemain teater monolog kali ini karena dia merupakan sosok yang tepat. "Dia juga pernah berperan pada peran yang sama pada 2017 dan dia punya stamina luar biasa, kalau latihan pun selalu ontime," kata Joane.
Tika mengakui proyek yang dimainkannya ini begitu menantang dirinya. "Monolog merupakan salah satu tipe permainan yang saya hindari karena takut mati gaya. Anehnya, baru sekarang saya mau, tapi ketika berperan untuk ini rasanya macam-macam. Untuk mencapai kualitas yang bagus, tentu ada proses, jadi pas saya dapat monolog ya jalankan saja," ujar Tika.
Tika mengaku dirinya mempersiapkan tampil monolog sejak Januari 2025. Ia bahkan tidak menyangka bisa menghafal semua dialog dalam monolog.
"Saya berlatih terus. Untuk menjaga pernafasan misalnya, saya lakukan treadmill setiap pagi sambil menghafal," terangnya.
Tika juga menilai proyek teater monolog ini memiliki nilai-nilai yang baik di masyarakat seperti perempuan yang mengesampingkan perasaan, dan tetap fokus pada pendidikan serta peduli kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Dia berharap melalui Aku yang Tak Kehilangan Suara, bisa menghidupkan kembali semangat perempuan yang selama ini hanya tercatat sebagai 'istri dari'. "Padahal, dalam diam dan langkahnya, dia menjadi cahaya bagi banyak perempuan Indonesia," pungkas Tika. (H-2)
Melalui bukunya berjudul Forged, pegiat pendidikan Anggie Setia Ariningsih, mengajak semua orang mewujudkan Indonesian Dream, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan bangkit.
Regina Art Monologue Project yang menampilkan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan, pentas di kota Den Haag, Belanda.
PENTAS pertunjukan teater 'Monologue Project' dari Regina Art sukses digelar di Oslo, Norwegia.
Berlin menjadi kota pertama dalam rangkaian pementasan Monologue Project dan digelar pada 12 Oktober 2023.
Pementasan monolog berjudul Cotton Candy dan Besok atau Tidak Sama Sekali di 5 negara Eropa berlangsung mulai 9 Oktober
“Merasa terbebani. Tika Bravani tuh kayak, wah aku cinta banget. Sampai suatu ketika aku lagi main ke lokasi syuting Yandy, ada Tika juga. Aku mohon doa restu,”
Khanzab merupakan film bertema horor pertama Tika Bravani setelah lima tahun tidak bermain di layar lebar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved