Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEBANYAK 78 karya perempuan perupa Indonesia tampil dalam sebuah pameran kolektif bertajuk Marwah di Pos Bloc, Jakarta. Pameran yang digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-78 RI tersebut berlangsung di Post Bloc, Jakarta Pusat.
Revoluta S, Founder Artpora yang juga sekaligus perupa ini mengaku pameran ini berangkat dari adanya kegelisahan yang dirasakan sehingga diputuskan untuk mengangkat tema Marwah. Menurutnya, perempuan punya peran besar di lingkungannya untuk bisa menjaga harmoni di tengah perbedaan.
Baca juga: Lily Rose Depp Ikuti Jejak Orangtua Terjun ke Dunia Hiburan
“Perempuan punya peran yang luar biasa di mana pun dia berada. Perempuan bisa merangkul perempuan-perempuan lainnya agar bisa bicara lewat karya meskipun berbeda pemikiran namun tetap indah dan bukan sesuatu hal yang menakutkan,” ujarnya saat ditemui Media Indonesia, kemarin.
Perempuan kelahiran Jakarta ini turut menghadirkan karya lukisannya di pameran Marwah dengan perpaduan berbagai media/teknik dan mengambil judul Huru-hara-hore-hore-hura-hura. Judul ini diakuinya merefleksikan dari pengalaman pesta demokrasi yang lalu di mana hubungan yang rukun jadi tercerai berai karena adanya perbedaan pilihan. Lewat karyanya, Revoluta ingin meruangkan kesadaran berfikir agar di pesta demokrasi mendatang tidak ada lagi yang saling tuding, saling mengelak, dan baku balas yang mengarah pada sebuah konfrontasi.
“Saya berharap pesta demokrasi kita bisa merayakannya dengan kebersamaan. Berbeda itu asik kok, bisa jadi suatu hal yang positif,” pungkas perempuan yang sudah 4 kali menggelar pameran tunggal ini.
Serupa dengan Revoluta, karya salah satu perupa yang juga seorang profesional di bidang keuangan dan hukum, Andriani Latania, juga menggarisbawahi kekuatan yang dimiliki oleh perempuan. Renjana atau gairah ia pilih sebagai tema karyanya. Lewat lukisannya yang bermain penuh warna tersebut, perempuan yang gemar melukis sejak kecil ini ingin memberi semangat kepada perempuan-perempuan di Indonesia.
“Warna-warni di lukisan ini adalah hati yang bergairah untuk bisa maju ke depan menyongsong harapan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Andri berharap para perempuan di Indonesia mempunyai daya hidup dan memiliki kesaempatan yang lebih baik ke depannya serta tak takut untuk bermimpi demi menggapai cita-cita besar dalam hidupnya. Rantai berwarna emas yang terjuntai di belakang lukisan ia artikan sebagai sebuah belenggu yang berhasil lepas dari perempuan sehingga bisa terus maju.
Hal itulah yang ia rasakan dalam keikutsertaan eksibisi Marwah. Pameran ini merupakan debutnya sebagai salah satu perupa muda untuk bisa menghadirkan sebuah karya seni.
“Saya nggak percaya bisa apa enggak ya. Tiba-tiba saya dipanggil dan dipilih ikut bersama 77 perempuan Indonesia lainnya. Sebagai pendatang baru merasa ada kebangaan tersendiri sejajar perupa senior yang lebih dulu di dunia ini,” ungkapnya.
Andri mengaku tidak merasa kesulitan dalam membuat karya lukis ini karena menurutnya sebuah karya seni adalah sebuah refleksi jiwa dan pikiran yang perlu dikembangkan. Dengan keikutsertaan dirinya dalam pameran ini, Andri semakin bersemangat untuk membuat karya yang lebih baik lagi.
“Apapun yang mau saya lukis, saya lepas aja. Siapa tahu karya kita berbeda dari yang lain dan bisa jadi ciri khas sehingga bisa dilirik,” pungkasnya.
Pameran Marwah ini masih berlangsung hingga 20 Agustus 2023 di Post Bloc, Jakarta Pusat. Sejumlah karya seniman ternama juga hadir dalam pameran tersebut di antaranya Nunung WS, Dolorosa Sinaga, Indah Arsyad, Theresia Agustina, Sekar Ayu Asmara, dan masih banyak lagi. (Nov)
Kolaborasi ini didesain untuk menghadirkan nafas segar dan menyenangkan dengan koleksi yang playful.
Bersama dengan Komunitas Seni Artpora, pihaknya memilih perempuan perupa dengan berbagai pertimbangan dan merepresentasikan semua elemen yang ada dengan melakukan open calls.
UOB Indonesia juga mengadakan sesi diskusi bertajuk “Indonesian artists’ readiness to embrace opportunities in ASEAN” bersama pakar seni terkemuka dan seniman.
Museum MACAN atau Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara adalah adalah museum seni modern dan kontemporer di Indonesi
Srihadi meninggalkan jejak sejarah penting dalam kesenimanan di Indonesia. Dimulai dari pendokumentasian sejarah Indonesia dimulai dari era perang kemerdekaan hingga karya lukisnya.
Rani menjalankan usaha minuman segar seperti jus di sekitar arena perlombaan pacu jalur. Sejak tahun 2017, ia menjadi bagian dari keluarga besar PNM melalui pembiayaan Mekaar.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Ia berhasil menjadi trainer perempuan pertama di PT Cipta Kridatama (CK), salah satu anak usaha PT ABM Investama Tbk yang bergerak di bidang mining contractor.
Setiap langkah mereka sarat makna, setiap perjalanan adalah bagian dari cerita besar yang mereka ciptakan sendiri.
Program Pejuang Dua Merah diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terus berjuang dengan semangat dan keyakinan, serta menemukan kekuatan dalam kebersamaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved