Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema menggelar Special Screening untuk film perdana mereka yang berjudul Women from Rote Island pada Sabtu (15/7).
Bertema black elegant, Special Screening Women from Rote Island di bioskop XXI Senayan City berlangsung sangat meriah. Selain para kru dan pemeran, Special Screening film Women from Rote Island turut dihadiri filmmaker ternama, hingga Staf Khusus Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (PPAI).
Menurut perwakilan dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPAI), film ini sudah membuka bongkahan gunung es kekerasan seksual. “Banyak sekali kekerasan seksual sebagaimana disampaikan tadi, justru dilakukan oleh orang-orang terdekat, oleh keluarga, di rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak. Tapi film ini justru memperlihatkan bahwa kekerasan seksual bisa terjadi dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan terhadap siapa saja. Bongkahan es ini harus kita bongkar, dan film ini adalah salah satu yang sudah membongkar itu,” tutur perwakilan Staf Khusus Perlindungan Perempuan dan Anak (PPAI).
Baca juga : Film 'Like & Share' Sajikan Masalah Kekerasan Seksual Secara Lugas
“Film ini dipersembahkan oleh sebuah tim produksi yang berdedikasi, dengan para pemain yang sangat berbakat. Mulai dari Irma Rihi, Linda Adoe, Sallum Ratu, sampai Van Jhoov, mereka mengambil peran penting dalam membawa karakter-karakter ini hidup dan memberikan penampilan yang luar biasa,” ungkap Jeremias Nyangoen, selaku sutradara berbakat di balik film ini.
"Dalam Women from Rote Island, kami berusaha untuk menyampaikan pesan kuat tentang kekerasan seksual terhadap perempuan. Kami percaya bahwa cerita ini akan menginspirasi dan menggerakkan penonton dari segala lapisan masyarakat," tambahnya.
Terinspirasi dari kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, Women from Rote Island membawa cerita tentang maraknya kasus kekerasan pada perempuan yang masih terjadi hingga saat ini. Berbagai kampanye telah disuarakan, tetapi jumlah kasus tidak juga berhenti.
Baca juga : Film Dokumenter Dirty Vote Bentuk Pendidikan Politik
Oleh karena itu, rumah produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema hadir sebagai bagian yang menyuarakan kampanye ‘Stop Kekerasan’ melalui perwujudan ide dan kreativitas dalam film Women from Rote Island. "Kekerasan seksual sangat jahat, melalui film ini kita bersuara. Stop kekerasan seksual dan lawan kekerasan seksual. Semoga film ini dapat bermanfaat untuk semuanya,” ungkap Produser Women from Rote Island, Rizka Shakira.
Sementara itu, Seniman Ricky Malau juga turut mengungkapkan perasaannya setelah menonton film Women from Rote Island. Ia mengatakan bahwa, “Harusnya film Indonesia seperti ini. Koreografi, dramaturgi, dan ini adalah film tentang hati nurani. Bagaimana saya bisa tersirep untuk mengikuti setiap jalinan ceritanya. Luar biasa film Women from Rote Island!” (B-4)
Baca juga : Sempal Dan Sodari Nilai Dirty Vote Bisa Hukum Pelaku yang Curang
SEORANG mahasiswi berusia 19 tahun korban kekerasan seksual di Karawang, Jawa Barat, dipaksa menikah dengan pelaku yang juga adalah pamannya sendiri.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukan pencegahan terhadap terjadinya tindak kekerasan kepada anak secara berulang atau reviktimasi.
Komnas Perempuan menyoroti praktik penyiksaan seksual yang melibatkan aparat penegak hukum. Laporan tahunan lembaga tersebut mencatat setidaknya ada 13 kasus penyiksaan seksual di 2024
Langkah itu, kata dia, juga bentuk keseriusan Polri dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan yang yang cenderung meningkat secara sistematis.
Masyarakat saat ini telah diberikan sarana jika memang merasa mengalami kerugian dari setiap perkara yang sedang ditangani.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved