Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Riri Riza menceritakan pengalaman saat proses syuting film Petualangan Sherina 2, yang berlangsung di kawasan hutan Kalimantan dengan akses jalan terbatas. Menurutnya, itu adalah pengalaman menyenangkan.
"Syuting di Kalimantan itu sangat menarik terutama karena secara infrastruktur itu sangat berbeda sekali dengan Jakarta. Akses jalan misalnya, untuk mencapai sebuah tempat kita membutuhkan empat sampai lima jam perjalanan terus naik boat dua jam perjalanan habis itu jalan kaki, tapi itu lah kesenangannya membuat film," ujar Riri, dikutip Minggu (16/7).
Dia menambahkan, untuk sampai ke lokasi syuting, para pemeran dan kru menyusuri kawasan sungai dan hutan menggunakan semua moda transportasi yang ada mulai dari mobil, motor, hingga perahu.
Baca juga: Derby Romero Belajar Mengemudikan Perahu Demi Petualangan Sherina 2
"Kita mengalami semua mulai dari naik mobil, naik boat, naik motor, petualangan di sungai dan di hutan semua kita alamin," imbuh Riri.
Dia menyebutkan hambatan yang dialami selama proses syuting Petualangan Sherina 2 yaitu perlu memperkirakan jarak dan waktu yang ditempuh ke lokasi syuting karena akses jalan yang terbatas.
"Kalau kendala misalnya kita harus menghitung baik-baik jarak dan waktu kalau mau syuting ke sebuah tempat," imbuh Riri.
Baca juga: Isyana Sarasvati Mengaku tidak Percaya Bisa Bintangi Petualangan Sherina 2
Dia menambahkan, para pemeran juga harus mempelajari cara mengendarai perahu karena terdapat beberapa adegan yang diambil di perairan sungai serta mereka juga menyesuaikan diri untuk menjalani kehidupan di wilayah hutan Kalimantan.
"Jadi, harus menyesuaikan diri dan itu butuh waktu, butuh bolak balik, butuh mental yang kuat dan siap, cuma menyenangkan semuanya karena bareng-bareng," kata Riri.
Riri mengungkapkan alasan memilih Kalimantan sebagai lokasi syuting karena tempat tersebut menggambarkan konsep film Petualangan Sherina 2, yang menghadirkan genre aksi petualangan musikal.
"Sebenarnya karena temanya film action adventure musikal jadi ada unsur petualangan dan nyanyinya jadi paling ideal adalah tempat yang memiliki elemen itu," ujarnya.
Proses syuting Petualangan Sherina 2 berlangsung selama 75 hari sedangkan proses latihan koreografi dan adegan aksi memakan waktu hingga 8 bulan.
Riri mengatakan film Petualangan Sherina 2 akan menyuguhkan kisah petualangan baru yang tidak biasa namun tetap menghadirkan nuansa nostalgia bagi para penontonnya.
"Film Petualangan Sherina adalah film yang akan membawa kita berpetualangan di hutan Kalimantan, bertemu dengan hal yang tidak biasa. Menghadirkan pertemanan antara Sherina dan Sadam yang kita kenal dulu. Ini cerita kelanjutan yang nostalgic, tapi baru," ungkap dia.
Petualangan Sherina 2 menjadi ajang reuni Sherina Munaf dan Derby Romero setelah film pertamanya tayang di layar bioskop Indonesia 23 tahun lalu.
Selain Sherina dan Derby, film Petualangan Sherina 2 akan menghadirkan deretan pemeran baru antara lain Isyana Sarasvati, Randy Danistha, Quinn Salman, dan masih banyak lagi.
Diproduseri oleh Mira Lesmana dan digarap oleh rumah produksi Miles Films, film Petualangan Sherina 2 akan tayang di bioskop Indonesia mulai 28 September mendatang. (Ant/Z-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Lagu-lagu yang ada di film sekuel ini diaransemen oleh Sherina, sebagai direktur musik film Petualangan Sherina 2, selain menjadi peran utama dan turut mengembangkan cerita.
Pelantun Mengenang Bintang itu mengaku terbantu oleh lagu-lagu awal yang diciptakan Elfa Secioria untuk film Petualangan Sherina (2000).
Sherina menjelaskan dalam membuat lagu untuk film Petualangan Sherina 2, dia memperhatikan naskah dan suasana yang sedang dibangun dalam sebuah adegan.
Sherina mengaku untuk mendalami peran sebagai wartawan, dia tidak terjun langsung menjalani profesi ini, tetapi banyak melakukan riset dan diskusi bersama dengan sutradara Riri Riza.
Pertemuan kembali keduanya setelah dewasa adalah karena Sherina ditugaskan dalam peliputan ke tempat Sadam bekerja. Namun, dalam perjalanan liputannya tersebut Sherina menemukan tantangan
Setelah 23 tahun lamanya, produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kembali membangkitkan cerita lama yang turut mengantarkan kesuksesan mereka di industri film, Petualangan Sherina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved