Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VISINEMA Pictures kembali membuka informasi terbaru tentang proyek film bergenre aksi spionase berjudul 13 Bom di Jakarta. Visinema merilis video para pemeran film 13 Bom di Jakarta.
Dalam video tersebut dibuka dengan dengan naskah film 13 Bom di Jakarta yang diletakkan di atas meja. Selain itu, video juga menampilkan sembilan pemain misterius mengenakan kain penutup wajah hitam dan setelan yang didominasi bahan jins dan kulit.
Ruangan temaram, set kursi dan meja, lampu-lampu sorot ditambah suara sirine polisi dari jauh membuat suasana tambah mencekam, menegaskan film 13 Bom di Jakarta bakal penuh adegan aksi tensi tinggi.
Baca juga : Proyek Baru Angga Dwimas Sasongko, Film Bergenre Aksi-Spionase
Di tengah video tersebut, para pemeran melepas kain penutup wajahnya bergantian. Mulai dari Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Muhammad Khan, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Rukman Rosadi, dan Niken Anjani. Namun, nama karakter dan peran masing-masing pemain di film ini masih dirahasiakan.
Baca juga : Mendesain Cerita dan Akses Kerja Penulis Skenario
Tidak hanya penampilan yang serius dan menegangkan, di akhir video ada kiriman pesan berisi ancaman. "Ini hanya permulaan. 13 bom di Jakarta akan segera disebar. Kami sudah menyebar 13 pesan video berantai. Bersiaplah," ucap salah satu laki-laki misterius di video tersebut yang diunggah di akun resmi film @13bomdijakartafilm, Kamis, (15/6).
Naskah film ditulis Angga Dwimas Sasongko bersama Irfan Ramli dan Angga merangkap sebagai sutradara. Rencananya, film ini bakal rilis tahun ini.
Saat ini, film 13 Bom di Jakarta masih dalam tahap produksi. Pada April, para pemain dan kru film telah menyelesaikan proses big reading dan berbagai lokakarya untuk keperluan syuting. (Z-8)
Film ini mengisahkan tentang seorang mantan agen elit bernama Oscar Mandalika, yang harus kembali terjun ke dunia yang pernah ia tinggalkan.
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue," ujar Ardhito.
Sempat sulit mengatur keseimbangan porsi bekerja dan menikmati hidup, Ardhito mengungkapkan dirinya sampai dinasehati dan diberi banyak masukan oleh teman-temannya.
Selama ini, untuk menjaga kesehatannya, Bimo banyak minum air putih dan tidak mengonsumsi minuman manis.
Ardhito Pramono berperan sebagai William, sosok anak muda pendiri perusahaan mata uang digital yang mahir di bidang teknologi.
Dalam kehidupan nyata, ternyata Ardhito sendiri pernah merasakan diteror secara personal. Ia mendapatkan pesan berisi ancaman melalui internet dari orang yang tak dikenal.
Sebanyak 150 jiwa penyintas menerima bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka yang masih terbatas pascabencana.
Ardhito dan Rafi menjadi bagian musisi yang tampil dalam Tribute to January Christy oleh Erwin Gutawa.
Album baru Ardhito itu diberi judul Roadtrip. Di album barunya, ia mencoba untuk mengangkat perjalanan kariernya sejauh ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved