Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENYANYI Jordan Susanto berusaha menggambarkan metafora dari hubungan tidak sehat alias toxic dan manipulatif di single baru berjudul Cherry, yang ia mainkan di panggung Java Jazz Festival 2023.
Melalui keterangan resmi, yang dikutip Kamis (15/6), Jordan mengatakan judul Cherry dipilih sebab dirinya tertarik untuk menulis judul lagu dari nama seorang perempuan.
"Gue selalu tertarik untuk nulis lagu yang judulnya nama seorang perempuan. Kayak Layla (Derek & The Dominoes/Eric Clapton), Valerie (Amy Winehouse/The Zutons), atau Mandy (Barry Manilow). Kebetulan salah satu temen gue namanya enak banget kalau dinyanyiin," terang Jordan.
Baca juga : Jordan Susanto Ungkap Perasaan Patah Hati Lewat Still Drunk
Adapun cerita dari lagu tersebut, kata Jordan, hanyalah sebuah karangan.
"Kalau diasosiasikan dengan rasa, lagu ini kayak rasa Cherry, jadi pas banget aja," imbuhnya.
Cherry diceritakan dari perspektif protagonis laki-laki, di mana dia sangat terpikat dengan seorang perempuan (Cherry), saat mereka sedang staycation di sebuah hotel.
Baca juga : Bedroom in The Sky, Single Terbaru Jordan Susanto
Namun, momen manis bermanja yang singkat malah menjadi terlalu lama dan si protagonis pun mulai merasa tidak nyaman karena Cherry selalu meyakinkan sang protagonis untuk diam di tempat bersamanya.
Hal-hal tersebut merupakan metafora dari hubungan yang manipulatif dan toxic.
Cherry ditulis oleh Jordan Susanto sendiri dan diproduseri oleh Taufan Wirzon. Seluruh vokal dan gitar dinyanyikan dan dimainkan oleh Jordan Susanto, dibantu oleh Yoseph Sitompul di wurlitzer electric piano, Deska Anugrah di drum, Georgie Tanasaleh di perkusi, dan Taufan Wirzon di fender bass.
Cherry terinspirasi dari bunyian groovy Motown Records dan Stax Records, dua raksasa musik genre Soul di era tahun 60-70an di Amerika Serikat, serta melodis dan gaya penulisan lagu yang diangkat oleh duo Lennon-McCartney dari The Beatles.
Di single terbarunya itu, Jordan Susanto menggabungkan unsur modern dan vintage. Di sisi modern, Jordan menggunakan teknik produksi layering sedangkan di sisi vintage, ia menggunakan alat-alat rekaman analog. (Ant/Z-1)
Sosok Melanie Putria tidak hanya cantik dan menawan, dirinya memiliki hobi lari dan menekuni gaya hidup sehat.
Juan Alvear, seniman kuku selebritas, telah membawa seni manicure ke tingkat yang baru dengan desain unik dan mencolok yang kerap tampil berantakan namun artistik.
Selain mengunggulkan desain dan kualitas, jenama busana muslim asal Sumenep ini menggandeng sejumlah selebritas sebagai strategi membidik pasar premium.
Sejumlah brand pun siap berlomba-lomba menyediakan berbagai penawaran menarik kepada para pengguna dan konsumen khususnya kalangan perempuan.
Dia tidak menyangka dengan usianya yang sudah menginjak kepala lima, terpilih sebagai brand ambassador perawatan kecantikan.
Mi Singapur yang disantap Nagita pun tak luput dari perhatian, dengan cita rasa yang begitu autentik dan memikat.
"Aku ingin menggambarkan perasaan yang didapatkan saat mendengarkan musik, terutama untuk orang lain."
Protagonis di balik cerita Still Drunk berniat melupakan seorang perempuan yang pergi dari hidupnya. Sayangnya, ia menyadari bahwa dia gagal melupakan cintanya itu.
Album Jordan diluncurkan dengan cara yang cukup unik, dirilis secara bertahap setiap 2 minggu, dimulai dari 3 Juli dan akan utuh pada 14 Agustus.
Lagu Senopati In The Rain menjadi salah satu lagu yang banyak juga didengarkan dan diterima dengan baik sebagai anthem mereka yang juga merasakan hal yang sama dengan Jordan Susanto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved