Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji, Adriyanto Dewo, berharap industri film horor di Indonesia dapat lebih berkreasi untuk membuat film dengan genre-genre horor yang bervariasi.
Menurut Adriyanto, saat ini, industri film horor di Indonesia diwarnai oleh berbagai film baru yang menawarkan ciri khas masing-masing.
Menurutnya, film horor di Indonesia sudah berkembang karena melihat tren film genre horor di mancanegara yang lebih bervariasi sehingga turut berkontribusi kepada perkembangan industri film horor tanah air baik dari variasi cerita hingga pengambilan adegan.
Baca juga: Kajiman Iblis Terkejam Penagih Janji akan Dirilis pada 18 Mei
Di tengah banyaknya film horor yang rilis dengan pembawaan cerita yang berbeda-beda, Adriyanto mencoba berkreasi melalui film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji dengan membawa bentuk cerita, gaya penyampaian cerita, hingga pengambilan adegan yang berbeda untuk dihadirkan kepada penonton.
"Oke kita genre sama, cuma pasti ada satu hal yang kita mau push, yang kita mau eksperimen dan tawarkan dan itu bisa dari cerita, bisa dari gaya (penyampaian cerita), dan bisa dari cara kita membentuk adegan," kata Adriyanto, dikutip Sabtu (6/5).
Andriyanto berharap industri film di Indonesia, terutama film horor, bisa menghadirkan genre yang lebih beragam sehingga dapat memperkaya tren sinema di Indonesia.
Baca juga: Seram! Pengalaman Horor saat Syuting Kajiman
"Gue berharap industri film di Indonesia genre-nya lebih bermacam-macam, misalnya horor banyak sub-genrenya ada zombie, vampire, thriller horror. Makin banyak (genre) bervariasi akan membuat sinema kita lebih kaya," ujar Adriyanto.
Film horor Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji akan tayang pada 18 Mei 2023 di bioskop.
Film tersebut dimainkan oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan Indonesia seperti Aghniny Haque, Tyo Pakusadewo, dan Jourdy Pranata. (Ant/Z-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Meski membutuhkan ekstra tenaga saat syuting, Jourdy tidak pernah bosan main film horor.
Aktris yang hobi berolahraga dan menguasai skill bela diri itu pun memuji Jourdy sebagai sosok aktor pekerja keras dan disiplin.
Aghni adalah teman bermain yang sangat asik. Terus memang setelah kita ngobrol tentang hidupnya juga menyenangkan gitu, menarik. Sebuah kehormatan juga bisa bermain sama Aghni."
Aghni menyebutkan, justru Tyo sendiri yang mencairkan suasana ketika ia sedang gugup.
Kajiman adalah sosok makhluk halus yang menjadi penunggu rumah-rumah dan berkaitan erat dengan praktik ilmu hitam atau pesugihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved