Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MUSISI dan penulis novel Dewi Lestari, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Dee, merangkum perasaan sedih yang mendalam lewat lagu Berduka.
Berduka mengungkapkan perasaan ketika manusia sedang rapuh-rapuhnya dan ingin berserah sepenuhnya kepada kesedihan. Lagu ini merupakan sebuah pengalaman yang dilalui semua orang secara universal, momen ketika mereka yang berduka diharapkan untuk menjadi kuat dan tabah.
Dee mengatakan semua manusia akan mengalami perasaan duka yang mendalam. Oleh karenanya, dia menciptakan Berduka untuk menghargai fase kedukaan, begitu juga proses kesembuhan manusia dari duka itu sendiri.
Baca juga: Dee Lestari Ungkap Suaminya Meninggal di Rumah
Dee menulis Berduka dengan sangat cepat dan lancar, yakni hanya satu hari. Lagu tersebut rampung pada 21 Juli 2022, empat hari sebelum suami Dee, Reza Gunawan, jatuh sakit.
"Reza sudah sempat menuliskan chord-nya, merekam piano dasarnya, tapi belum sempat dijadikan demo. Dia sempat bilang, 'Saya jadi tahu apa yang kamu rasakan kalau saya tidak ada'," ujar Dee sebagaimana dikutip dari siaran resmi, Kamis (8/12).
Ketika Reza akhirnya berpulang, Dee merasa terpanggil untuk mewujudkannya menjadi sebuah karya rekaman. Dia pun langsung menghubungi Andi Rianto untuk membuat aransemen akhir.
Dee juga dibantu Ifa Fachir untuk membuat demo. Sesi strings direkam live oleh Ava Victoria di Studio 168 bersama Fay Ismail dan pengarah vokal sekaligus A&R Trinity Optima Production, Barsena Bestandhi.
Lagu ini juga diisi klarinet oleh Andreas Arianto, yang juga mengisi klarinet untuk lagu Reza, yang berjudul Selalu Di Sini. Sementara, mixing dikerjakan oleh Stevano dan mastering oleh Dimas Pradipta dan tak ketinggalan, foto artwork digarap oleh Davy Linggar.
"Mereka semua ini adalah orang-orang yang berkawan baik dan pernah bekerja sama dengan Reza. Jadi, saya merasa proses pengerjaan Berduka ini, selain sangat lancar, juga sangat personal," kata Dee.
Video musik Berduka disutradarai Prialangga dan hadir dalam konsep hitam putih. Sosok Dee diperlihatkan masuk ke dalam sebuah rumah dengan banyak orang di dalamnya, mulai dari anak kecil sampai orang tua, dengan kegiatan mereka masing-masing.
Dee berharap lagu Berduka dapat membantu proses penyembuhan mereka yang tengah dilanda kedukaan hingga kembali kuat dan tangguh.
"Kedukaan adalah pengalaman semua orang. Saya ingin lagu ini bisa menjadi teman saat mereka ada di sana. Kiranya, lagu Berduka bisa menyuarakan apa yang sulit diekspresikan ketika kedukaan menerpa," pungkas penulis buku Rapijali itu. (Ant/OL-1)
Dalam foto yang beredar, David Beckham terlihat beristirahat di ranjang rumah sakit dengan lengan kanannya dibalut gendongan berwarna biru besar.
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Dewi Lestari mengatakan imajinasi sangat berguna bagi para konten kreator, khususnya dalam hal menulis fiksi. Daya berimajinasi dapat diasah dengan memperbanyak membaca buku.
Masalah utama saat menulis biasanya datang dari munculnya rasa jenuh, merasa lelah dan kecapaian. Kemudian terkait dengan teknis bisa jadi berupa adanya logika yang salah.
Membangun cerita fiksi tetap lebih sulit karena harus membangun cerita yang sebelumnya tidak ada.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko memutuskan untuk melakukan peralihan genre Filosofi Kopi dari drama menjadi laga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved