Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SUTRADARA pemenang Piala Oscar Sam Mendes mengungkapkan film terbarunya, Empire of Light, merupakan karya yang personal dan menceritakan kecintaannya akan sinema dan keluarga.
Mendes, yang memenangkan Piala Oscar di kategori sutradara terbaik untuk American Beauty (1999) dan ikut menulis film nominasi Oscar 1917 (2019) membuat debut skenario solonya dengan Empire of Light, yang ia tulis selama pandemi covid-19. Kisahnya sebagian besar tercermin pada perjalanannya tumbuh dewasa dan sang ibu.
"Itu sangat personal. Kisahnya benar-benar dirangsang oleh kenangan dari masa kecil saya tumbuh di sekitar seseorang yang mentalnya berantakan. Namun, entah bagaimana, dia secara heroik juga membawa saya bangkit pada saat yang sama. Jadi itu adalah surat cinta untuknya dan untuk orang lain, keberanian orang-orang yang berjuang dengan penyakit mental," kata sutradara berusia 57 tahun itu, dikutip Senin (17/10).
Baca juga: Halloween Ends Puncaki Box Office
"Dan, pada saat yang sama, film juga berlatar di dalam dan di sekitar bioskop yang seakan mampu melihat hari-hari (kelam) menjadi lebih baik," imbuhnya.
Empire of Light merupakan sebuah kisah cinta berlatar kota tepi laut Inggris pada awal 1980-an. Film itu dibintangi Olivia Colman, Colin Firth, dan Toby Jones sebagai pekerja di sebuah bioskop lokal bernama Empire.
Dengan negara yang berada dalam resesi, karakter Colman, Hilary, dalam proses pemulihan dari penyakit mentalnya. Selain itu, terdapat ketegangan rasial yang terbangun. Dekade baru telah dimulai dengan awal yang tidak pasti bagi para staf di bioskop itu.
Kedatangan Stephen, seorang kolektor tiket muda berkulit hitam yang diperankan oleh Michael Ward, menyuntikkan kehidupan baru ke dalam bioskop.
Stephen langsung terikat dengan Hilary, seorang perempuan paruh baya yang kesepian, dan hubungan awal mereka membantu menemukan hiburan dan inspirasi.
Empire of Light sudah tayang perdana di Festival Film London pada Rabu (12/10) waktu setempat. Film ini kemudian akan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 9 Desember dan secara global pada awal 2023. (Ant/OL-1)
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved