Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Penyanyi Dira Sugandi mengaku awalnya merasa tertekan saat membawakan ulang lagu "Satu Cinta", namun dia yakin setiap orang memiliki keunikan tersendiri.
"Satu Cinta" dirilis pertama kali pada tahun 1992 oleh Ruth Sahanaya dalam album "Kaulah Segalanya". Lagu tersebut merupakan ciptaan Candra Darusman dengan lirik yang ditulis oleh James F Sundah.
Seperti lagu daur ulang pada umumnya, orang akan cenderung membandingkan karya terbaru dengan yang orisinalnya. Namun, dia dapat memahami itu dan pada akhirnya percaya diri dengan konsep baru yang dia tawarkan.
"Apalagi yang nyanyiin Ruth Sahanaya, penyanyi hebat jadi takut dibanding-bandingkan aja sih. Akhirnya aku mikir semua orang pasti punya keunikannya masing-masing," ujarnya, Minggu (24/4).
Dira bercerita sudah sejak lama mengagumi karya dari Candra Darusman, bahkan sejak kecil ibunya selalu memutarkan lagu-lagu milik Candra.
Saat mendapat kesempatan berkolaborasi, Dira langsung setuju. Sebab ini adalah harapan yang ditunggunya sejak dulu. Ditambah lagi, lagu "Satu Cinta" mendapat sentuhan baru dengan aransemen dan orkestrasi dari Ricky Lionardi, yang merupakan sahabat Dira.
"Aku langsung bilang, 'Mas Candra aku senang banget'. Tapi di satu sisi aku juga nervous karena itu lagu lama jadi otomatis ada beban juga. Aku bilang semoga berkenan," katanya.
Dira juga mengungkapkan saat pertama kali mendengar "Satu Cinta" pada tahun 1992, dia merasa lagu tersebut merupakan kisah cinta antara dua manusia.
Akan tetapi saat mendengarkan ulang di masa sekarang, DIRA mendapat interpretasi baru. Dia merasakan ada energi besar, yang digambarkannya seperti sebuah pesan cinta antara manusia dan Tuhan.
"Saat take vokal aku merasakan ada energi yang besar banget, ada sebuah message yang besar sekali di balik 'Satu Cinta' itu. Aku merasakan sebuah cinta yang lebih besar lagi antara manusia dengan Tuhannya," jelas DIRA.
"Satu Cinta" merupakan lagu tunggal keempat dari album rekaman berjudul "Detik Waktu #2 - Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman". Album ini berisi lagu-lagu karya cipta dari Candra dan merupakan sebuah sekuel dari album yang dirilis tahun 2018, "Detik Waktu".
"Detik Waktu #2 - Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman" menampilkan beberapa lagu ciptaan Candra Darusman yang direkam oleh beberapa penyanyi dan musisi Indonesia. Rencananya akan dirilis oleh Signature Music Indonesia dan didistribusikan oleh demajors pada bulan Mei 2022. (Ant/OL-12)
Penelitian menunjukkan bayi mungkin merespons emosi yang terkait dengan melodi dan tempo lagu, bukan hanya liriknya.
Menurut dia, recital kali ini bukan hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga tentang perkembangan artistik.
Sebaiknya kamu menggunakan headphone yang dapat memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik sehingga tidak perlu menyetel dengan volume kencang
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Penelitian itu menunjukkan bahwa pilihan kalori dan rasa makanan berhubungan dengan lingkungan eksternal, termasuk musik.
Taiwan, salah satu negara di Asia Timur yang secara luas wilayah tidak terlalu besar. Tetapi justru punya gairah yang tak terbendung terhadap musik dan seni.
Bersama Amanda Rawles, Maizura, Asmara Abigail, Ayushita, Chicco Jerikho, Jerome Kurnia, dan Richard Kyle, Dira Sugandi bermain di film A World Without.
"Satu Cinta" ditulis oleh Candra Darusman dengan lirik karya James F. Sundah. Kini, lagu tersebut diaransemen dan orkestrasi ulang oleh Ricky Lionardi.
Nama Ibu Soed, Eva Celia dan Nadin Amizah disebut Dira sebagai sosok Kartini di industri musik
"Aku sama mamaku suka bosan sama menu Lebaran tapi ya tiap Lebaran pasti kita masak menunya itu lagi."
Satu Cinta dirilis pertama kali pada 1992 oleh Ruth Sahanaya dalam album Kaulah Segalanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved