Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Penyanyi Dira Sugandi mengaku awalnya merasa tertekan saat membawakan ulang lagu "Satu Cinta", namun dia yakin setiap orang memiliki keunikan tersendiri.
"Satu Cinta" dirilis pertama kali pada tahun 1992 oleh Ruth Sahanaya dalam album "Kaulah Segalanya". Lagu tersebut merupakan ciptaan Candra Darusman dengan lirik yang ditulis oleh James F Sundah.
Seperti lagu daur ulang pada umumnya, orang akan cenderung membandingkan karya terbaru dengan yang orisinalnya. Namun, dia dapat memahami itu dan pada akhirnya percaya diri dengan konsep baru yang dia tawarkan.
"Apalagi yang nyanyiin Ruth Sahanaya, penyanyi hebat jadi takut dibanding-bandingkan aja sih. Akhirnya aku mikir semua orang pasti punya keunikannya masing-masing," ujarnya, Minggu (24/4).
Dira bercerita sudah sejak lama mengagumi karya dari Candra Darusman, bahkan sejak kecil ibunya selalu memutarkan lagu-lagu milik Candra.
Saat mendapat kesempatan berkolaborasi, Dira langsung setuju. Sebab ini adalah harapan yang ditunggunya sejak dulu. Ditambah lagi, lagu "Satu Cinta" mendapat sentuhan baru dengan aransemen dan orkestrasi dari Ricky Lionardi, yang merupakan sahabat Dira.
"Aku langsung bilang, 'Mas Candra aku senang banget'. Tapi di satu sisi aku juga nervous karena itu lagu lama jadi otomatis ada beban juga. Aku bilang semoga berkenan," katanya.
Dira juga mengungkapkan saat pertama kali mendengar "Satu Cinta" pada tahun 1992, dia merasa lagu tersebut merupakan kisah cinta antara dua manusia.
Akan tetapi saat mendengarkan ulang di masa sekarang, DIRA mendapat interpretasi baru. Dia merasakan ada energi besar, yang digambarkannya seperti sebuah pesan cinta antara manusia dan Tuhan.
"Saat take vokal aku merasakan ada energi yang besar banget, ada sebuah message yang besar sekali di balik 'Satu Cinta' itu. Aku merasakan sebuah cinta yang lebih besar lagi antara manusia dengan Tuhannya," jelas DIRA.
"Satu Cinta" merupakan lagu tunggal keempat dari album rekaman berjudul "Detik Waktu #2 - Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman". Album ini berisi lagu-lagu karya cipta dari Candra dan merupakan sebuah sekuel dari album yang dirilis tahun 2018, "Detik Waktu".
"Detik Waktu #2 - Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman" menampilkan beberapa lagu ciptaan Candra Darusman yang direkam oleh beberapa penyanyi dan musisi Indonesia. Rencananya akan dirilis oleh Signature Music Indonesia dan didistribusikan oleh demajors pada bulan Mei 2022. (Ant/OL-12)
Banyak lagu di EP 2006 milik Lilli QueenB terinspirasi dari pengalamannya menghadapi insecurity, anxiety, dan tantangan kesehatan mental.
Lebih dari dua dekade perjalanan memperlihatkan konsistensi Muchtar P Simanjuntak dalam membangun visi besar. Ia tidak pernah berhenti menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan.
Bakat musik Miel Caerol sudah terlihat sejak usia dua tahun, ketika ia sering menggubah nada dan lirik sederhana secara spontan.
Album Love, Hope & Reality menjadi album pertama yang dirilis sejak Naga bergabung menjadi anggota ADA Band pada 2020.
Setelah sekian lama menulis dalam senyap, Duara kembali menyapa lewat single baru Memento Mori.
Single Famous lahir di hari terakhir sesi songwriting camp yang Jordan Astra ikuti di Limoux, Prancis di sebuah ruangan dengan sebuah piano Steinway, drum vintage, dan sejumlah gitar.
Sejiwa bercerita tentang dua insan yang memendam rasa sekian lama namun malu mengungkapkan perasaan satu sama lain padahal keduanya memiliki banyak kesamaan dan sejiwa.
The Groove, yang bermain di panggung Teh Botol Sosro Hall, tampil menggamit Dira untuk membawakan lagu Sejiwa dan Satu Mimpiku.
"Lagu yang akan saya nyanyikan berikut ini, membawa kenangan saya kepada sosok ayah yang meninggal tiga tahun lalu akibat diabetes."
Lakon Setelah Lewat Djam Malam menghadirkan permainan ruang dengan menyilangkan para aktornya di antara ruang panggung dan layar.
Meski bukan pertama kalinya diundang ke istana untuk bernyanyi dalam upacara 17 Agustus, rupanya Dira Sugandi tetap merasa gugup ketika harus menyanyi di hadapan presiden.
Setiap melihat penampilan Bocelli di televisi, sang ibu selalu mengutarakan keinginannya untuk melihat DIRA bisa bernyanyi bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved