Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Sutradara Yudi Ahmad Tajudin menawarkan bentuk yang cukup lain dari kebanyakan pentas pertunjukan di Indonesia. Melalui lakon Setelah Lewat Djam Malam, ia mencoba bermain lebih berani dengan menyilangkan para aktornya di antara ruang panggung dan layar. Baik lewat adegan maupun dialog.
Setelah Lewat Djam Malam diadaptasi dari film klasik Usmar Ismail, Lewat Djam Malam. Pertunjukan ini diklaim sebagai bentuk persilangan antara medium panggung dan film. Namun, seberapa jauh persilangan itu terjadi dan apa signifikansinya pada jalannya pertunjukan?
Secara kemasan, latar panggung dibuat secara realistik dengan menaruh sepasang meja-kursi hingga tangga rumah. Panggung di Graha Bhakti Budaya didesain dengan dua tingkat, yang masing-masing bagiannya memiliki fungsi sebagai latar cerita. Latar artistik panggung memang dibuat tidak semegah seperti halnya ala pementasan Teater Koma, tetapi juga tak sesederhana lakon-lakon panggung Indonesia Kita yang kerap kali cuma menaruh properti untuk kemudian ditambal dengan pantulan video.
Setelah Lewat Djam Malam mengisi masing-masing sisi panggung dengan penuh. Kanan depan, kanan tengah, kanan belakang, kiri depan, kiri tengah, kiri belakang. Bahkan Yudi mengisinya hingga mendekati bagian langit-langit panggung.
Di samping itu, persilangan yang dijadikan tajuk utama pementasan ini juga terbayar dengan hadirnya potongan adegan dan dialog-dialog dalam film yang dijahit dengan adegan dan dialog aktor di atas panggung. Beberapa aktor juga bertukar ruang. Misalnya Reza Rahadian yang berperan sebagai Iskandar di panggung beberapa kali juga dimasukkan ke dalam layar.
Permainan ruang bukan saja soal pertukaran medium yang muncul di atas panggung. Medium tersebut juga saling menimpa satu sama lain yang menghasilkan ketebalan visual (opacity) menjadi transisi dari adegan film ke adegan di atas panggung.
Pergeseran layar, juga dijadikan sebagai permainan ruang di Setelah Lewat Djam Malam. Koreografi yang dirancang Josh Marcy dan Siko Setyanto juga merepresentasikan karakter lakon-lakon Teater Garasi, yang memberikan sisi kesurealan gaya pementasan mereka.
Selain Reza, penampilan Dira Sugandi juga patut mendapat kredit. Ia berperan sebagai Laila, sosok yang dalam film diperankan Dhalia. Ia berhasil tampil sebagai pemeran sekaligus biduan dengan interpretasi vokalnya yang memberikan dimensi kini.
Naskah yang ditulis Permata Adinda dan Shohifur Ridho’i juga memberi dimensi konteks yang lebih modern dengan menebalkan peran-peran perempuan yang selama ini ditiadakan, seperti peran domestik. Termasuk juga jalan cerita di Setelah Lewat Djam Malam yang tak melulu milik Iskandar. Laila dan Norma tunangan Iskandar yang diperankan Kelly Tandiono juga memiliki peran penting dalam menentukan jalan hidup mereka setelah Iskandar wafat.
Setelah Lewat Djam Malam dipentaskan pada 2 dan 3 Desember di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Diproduksi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikburistek, KawanKawan Media, Garasi Performance Institute, dan IM3. (M-4)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
KOTA Bukittinggi resmi mengabadikan nama Haji Usmar Ismail sebagai nama jalan di pusat kota. Peresmian Jalan Haji Usmar Ismail berlangsung pada Selasa (29/4).
Pentas Setelah Lewat Djam Malam merupakan silang media yang menggabungkan antara dialog dalam film Lewat Djam Malam dan dialog aktor di atas panggung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved