Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SUTRADARA Robert Eggers menginginkan film terbarunya yang bertabur bintang, The Northman, memiliki penggambaran yang benar tentang budaya dan mitologi Viking.
Berlatar di tahun 895, film tersebut dibintangi Alexander Skarsgard sebagai pangeran Viking Amleth, yang melarikan diri dari rumahnya di Atlantik Utara setelah pamannya (Claes Bang) secara brutal membunuh ayahnya, Raja Aurvandil (Ethan Hawke).
Bertahun-tahun kemudian, Amleth, menyamar sebagai budak, melakukan perjalanan ke Islandia, tempat paman dan ibunya, Ratu Gudrun (Nicole Kidman) sekarang tinggal, untuk membalas pembunuhan ayahnya dan untuk menyelamatkan ibunya. Dalam perjalanannya, dia bertemu dengan seorang perempuan misterius, Olga (Anya Taylor-Joy).
Baca juga: Film Tutuge Hadirkan Kisah Berlatar Budaya Bali dengan Kaya Pesan Moral
"Belum pernah ada film Viking yang akurat sebelumnya, dan saya bekerja dengan sejarawan dan arkeolog terhebat di bidangnya dan, satu hal yang pasti, ini adalah film Viking paling akurat yang pernah dibuat," kata Eggers, dikutip Kamis (14/4).
The Northman diproduksi oleh Skarsgard, yang telah menghabiskan beberapa tahun mengembangkan cerita Viking sebelum bertemu Eggers.
"Sudah menjadi impian saya sejak saya masih kecil tumbuh di Swedia, dikelilingi oleh runestones," katanya.
Skarsgard mengalami transformasi fisik untuk memainkan Viking yang kekar, bekerja dengan pelatih Magnus Lygdback.
"Ketika Amleth berubah dari keadaan manusianya menjadi hewan rohnya, dia menjadi 'hibrida' -- dari beruang dan serigala, jadi penting untuk menjadi lebih besar sedikit dan (fisik) menjadi sedikit lebih besar," katanya.
Adegan aksi kekerasan berskala besar film ini adalah yang pertama bagi Eggers, yang sebelumnya telah menyutradarai dua film layar lebar, The Lighthouse (2019) dan The Witch (2015).
Ia mengatakan film ini melibatkan perencanaan dan pengorganisasian yang cermat untuk menjaga ratusan pemain tambahan, pemain akrobat, dan hewan di jalurnya.
"Dia menyukai keaslian, dia menyukai pengambilan yang sangat lama, adegan tanpa potongan. Ini cukup menantang untuk mengambil adegan aksi besar dengan hanya satu kamera, satu kali pengambilan. Jadi kami harus melatihnya berkali-kali dan mengerjakan koreografi itu, serta hubungan antara karakter dan kamera," kata Skarsgard tentang pengalamannya.
The Northman,, yang juga menampilkan penyanyi Islandia Bjork dalam penampilan layar lebar pertamanya dalam 17 tahun, dirilis di bioskop di seluruh dunia pada bulan ini. (Ant/OL-1)
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Film Tinggal Meninggal produksi Imajinari tersebut akan tayang d bioskop mulai 14 Agustus.
Memproduksi film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu memberikan tantangan yang signifikan bagi Monty Tiwa.
Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif tentang sebuah imajinasi apa yang terjadi ketika sebuah televisi sudah tak menyala lagi di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved