Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kelapa Muda Jawara TPJF Online Competition 2021

Galih Agus Saputra
11/12/2021 22:35
Kelapa Muda Jawara TPJF Online Competition 2021
THE Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2021(DOK MI)

THE Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2021 tampak berbeda dari beberapa perhelatan sebelumnya. Festival jazz yang pertama kali digelar pada 2015 itu kini turut dimeriahkan adanya TPJF Online Competition 2021.

Kelapa Muda, yang digawangi Song bersaudara yakni Joshafat, Abraham, dan Samuel menjadi juara dalam kompetisi tersebut. Menurut sal;ah satu juri TPJF Online Competition 2021, Venche Manuhutu, Kelapa Muda adalah salah satu band terbaik yang pernah ada di Indonesia, dimana para personilnya memiliki kemampuan (skill) yang merata.

"Dari pemain gitarnya, drum, sama bas, kalau tidak ada disiplin yang tinggi saya rasa tidak akan mungkin seperti ini. Jadi contoh buat anak muda Indonesia, kalau mau berkarya ya harus punya disiplin seperti ini," terangnya, Sabtu, (11/12).

Venche menyarankan agar Kelapa Muda segera merambah ke panggung internasional. Senada dengannya, Penggagas Jazzbreak Bumi Sangkuriang, Hari Pochang juga mengatakan penampilan Kelapa Muda sangat mencengangkan. Bagi Hari, Kelapa Muda adalah band anak muda yang sangat konsisten sejak babak penyisihan, bahkan terlihat gigih (presistence) di final.

"Kami harap ini bisa menjadi sesuatu, meskipun teman-teman Kelapa Muda ini berada di Lampung. Selamat, pokoknya berkarya terus jangan sampai bubar," imbuh musikus yang juga dikenal sebagai pendiri Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) itu.

Sedangkan posisi dua diraih Empty. Band yang digawangi Karel William Adhitirta, Muhammad Rega Dauna, dan Mikail Cendekial Rabdia itu, jelas Eki Puradireja yang juga menjadi juri, memiliki keberanian untuk menampilkan sesuatu yang out of the box. Karena itu, kehadirannya telah memberi tantangan tersendiri untuk peserta lainnya.

Harmoni yang muncul dari permainan harmonika Rega, kemudian sentuhan rock dari gitar Mikail, serta permainan drum dari William, menurut Eki, telah memberikan perpaduan dan warna musik yang indah.

"Kalau seperti ini, aku yakin anak muda masa kini akan mudah menerima musik jazz. Dan nuansa kekinian ini sangat terasa sekali dalam aransemen kalian. Di sebuah trio yang mencampurkan dengan kronik, ada harmonika yang saya rasakan melting banget dengan musiknya. Tadinya saya khawatir, tapi ternyata sangat melting. Kalian masih muda jadi sangat promising banget punya masa depan yang bagus," imbuh musikus jazz kenamaan, Dwiki Dharmawan yang juga menjadi juri.

East Side Sextet, yang digawangi Nial Djuliarso, Hansen Arief, Dennis Junio Gani, Muhammad Chairul Umam, dan Evpan Hendrolas Sinaga, serta Joshua Alexander merebut peringkat ketiga. State head jazz yang dibawakan East Side Sextet, imbuh Dwiki, sudah lama tidak terdengar di kalangan anak muda yang menggemari jazz. Terlebih kali ini mereka juga menjadi satu-satunya penampil yang membawakan tiga terompet (horn), sehingga menjadi keunggulan tersendiri.

TPJF Online Competition 2021 menjadi ajang musikus jazz untuk menunjukkan bakatnya. Mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan eksistensi mereka di industri jazz melalui gaya dan kreativitas mereka sendiri hanya dengan mengirimkan video secara daring.

Pada final, Nadine Anisa dan Razzak Krisna juga berhasil meraih peredikat TPJF Young New Talent 2021, semetara Jazziner terpilih sebagai Grup Favorit. Gitaris, Oele Pattiselanno tahun ini diganjar penghargaan atas dedikasinya pada musik jazz di Tanah Air sejak 1960an.(OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya