Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
AKTRIS sekaligus pemenang Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2021, Marissa Anita, mengatakan sanga penting ada sineas-sineas perempuan untuk menyampaikan pesan dan cerita tentang perempuan.
"Saya berharap akan semakin banyak film maker perempuan. Banyak cerita-cerita perempuan yang harus disampaikan dan itu rasanya paling pas disampaikan oleh perempuan, karena cara pandang perempuan dan laki-laki itu jelas berbeda," kata Marissa usai menerima Piala Citra, pekan lalu.
Ia lalu menyebut nama sutradara Kamila Andini yang mengarahkan film Yuni. Film itu menceritakan tentang perempuan muda bernama Yuni (Arawinda Kirana) seorang gadis pintar dan mempunyai mimpi yang sangat besar.
Baca juga: Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI Tahun 2021, Resmi Membubarkan Diri
Impiannya adalah bisa berkuliah setinggi-tingginya. Suatu hari, Yuni dilamar seorang pria yang tidak dikenali. Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang di sekitarnya.
Lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih memertingkan untuk menggapai cita-citanya. Namun, sebuah mitos menghantuinya yang jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya.
Menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya, Yuni harus berhadapan dergan Yoga (Kevin Ardilova), teman semasa kecilnya yang pemalu serta Pak Damar (Dimas Aditya), guru sastra favoritnya di sekolah.
Marissa terlibat di dalam film itu, berperan sebagai guru Yuni yang bernama Bu Lies.
"Salah satunya ada Kamila Andini yang membawakan film Yuni. Saya sangat bahagia bisa terlibat di dalamnya. Ketika diminta audisi untuk peran guru, saya pernah juga menjadi guru Bahasa Inggris, sehingga untuk mendalaminya itu bisa cukup dimudahkan," kata Marissa.
Sementara itu, aktris Perempuan Tanah Jahanam tersebut memenangkan Piala Citra untuk perannya di film Ali & Ratu Ratu Queens.
Ia mengaku kaget sejak masuk nominasi hingga akhirnya memenangkan piala.
"Saya sangat apresiasi dari FFI dan saya senang bisa terima ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Masuk ke peran dan memainkan peran itu secara kompleks itu adalah kehormatan yang luar biasa, dan saya sangat bersyukur," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Citra Scholastika mengatakan ketertarikannya terhadap dunia tulis dimulai sejak menyadari bahwa kegiatan tersebut lebih menyenangkan dari sekadar membaca buku.
Jerome Kurnia mengungkapkan pesan yang selalu ia ingat, yang ia yakini berasal dari Paus atau ajaran Katolik.
Didukung dengan deretan cast luar biasa mulai dari Vino G Bastian hingga Naysila Mirdad, dia mengaku menikmati proses penggarapan film.
RINGGO Agus Rahman berhasil memenangkan Piala Citra pertamanya dalam kariernya di industri perfilman setelah berhasil menjadi pemenang pada ajang FFI 2024.
FILM Jatuh Cinta Seperti di Film-Film menjadi yang terbanyak memenangkan Piala Citra FFI 2024. Total, film tersebut berhasil membawa pulang 7 Piala Citra.
Pemenang FFI dari mulai kategori sutradara terbaik hingga Piala Antemas
Saya merasa FFI memberi ruang untuk animasi, karena ada dua kategori animasi pendek dan panjang
“Ini membanggakan untuk kami semua karena akhirnya membuktikan, sebuah film itu it’s a teamwork,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved