Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan pandemi COVID-19 jangan sampai membuat perfilman mati suri, sebab sebelumnya Indonesia sedang berada di masa keemasan.
Tahun 2019 bisa disebut sebagai masa keemasan film Indonesia, baik yang komersil ataupun yang mendistribusikannya melalui jalur festival internasional.
Bagi Wregas, hal tersebut merupakan momentum yang sangat kuat untuk meneruskannya meski dalam kondisi pandemi sekalipun.
"Kalau kita biarkan apinya padam, kita akan kehilangan semua yang sudah kita bangun dari 2019 dan satu dekade sebelumnya. Jadi kita harus bikin, tidak hanya untuk bangsa ini tapi bagaimana kita mendistribusikan film ini ke internasional, karena negara-negara lain tetap beroperasi, berjalan, tetap syuting," kata Wregas dalam jumpa pers virtual film "Penyalin Cahaya" pada Kamis (2/9).
Wregas mengatakan dalam keadaan yang serba terbatas, sineas tanah air diharapkan tidak putus asa dan mencari cara untuk tetap dapat berkarya. Jika tidak, industri film Indonesia bisa mengalami mati suri.
"Korea, Jepang, Denmark, Prancis tetap jalan, kita pun juga harus menggulirkan apa yang sudah kita bangun supaya tidak terjadi lagi mati suri seperti tahun 1990-an," kata Wregas.
Sementara itu, Wregas baru saja mengumumkan karya terbarunya yang berjudul "Penyalin Cahaya". Film tersebut masuk dalam program kompetisi utama New Currents di ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2021 dan akan melakukan World Premiere di salah satu festival film terbesar di Asia tersebut.
New Currents sendiri merupakan satu-satunya program kompetisi internasional film panjang di BIFF yang akan digelar pada 6 hingga 15 Oktober 2021.
Proses syuting "Penyalin Cahaya" dilakukan dengan pembatasan sosial. Wregas mengatakan pengalaman produksi ini sangat berbeda dengan keadaan ketika sebelum pandemi.
"Tapi dengan adanya batasan, ada batasan kreatif yang dikompromikan. Persiapa dari para pemain dan kru jadi double energinya untuk ditingkatkan, ini agar pada saat syuting tidak terjadi kesalahan yang begitu banyak sehingga diulang-ulang terus maupun tidak terjadi aspek estetik yang tidak sesuai keinginan," ujar Wregas.
"Penyalin Cahaya" merupakan debut film panjang Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, Wregas sudah melahirkan film-film pendek yang berhasil masuk kompetisi festival film internasional di antaranya "Lemantun" (pemenang Film Pendek Terbaik di XXI Short Film Festival 2015), "Lembusura" (berkompetisi di Berlin International Film Festival 2015), "Prenjak" (pemenang Film Pendek Terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 dan Piala Citra FFI 2016), serta "Tak Ada yang Gila di Kota Ini" (pemenang Piala Citra FFI 2019 dan berkompetisi di Sundance Film Festival 2020). (Ant/OL-12)
Selengkapnya simak obrolan dengan Linda Gozali hanya di YouTube channel Media Indonesia!
BILA membicarakan hubungan internasional, kita tak boleh melepaskan segala bentuk implementasi dan instrumen yang menyertainya. Festival de Cannes (FDC) milik Prancis ialah contoh.
Apabila ada seseorang yang memiliki kesulitan untuk mengendalikan ketakutan akan kematian disarankan agar segera berkonsultasi ke dokter.
Selain menikmati menu favorit McDonald's, pelanggan juga dapat mengumpulkan semua koleksi mainan Minecraft yang terinspirasi dari karakter dan elemen di dalam game.
Kompetisi pembuatan film pendek ini diadakan dengan tujuan menginspirasi anak muda Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial.
Mereka merealisasikan produksi 7 film daerah yang akan dikemas dalam bentuk film omnibus
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup pernah dialami. Tak jarang dihadapkan pada keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh sutradara perempuan Kamila Andini.
Film Tepatilah Janji merupakan salah satu sarana untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suara dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), 27 November mendatang.
HOME industri alias pabrik rumahan yang memproduksi narkoba jenis tembakau gorila terkuak beroperasi di Jakarta dengan sutradaranya mendekam di penjara.
PARA terduga pemeran film hasil pengungkapan kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan tidak memenuhi panggilan polisi.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved