Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan pandemi COVID-19 jangan sampai membuat perfilman mati suri, sebab sebelumnya Indonesia sedang berada di masa keemasan.
Tahun 2019 bisa disebut sebagai masa keemasan film Indonesia, baik yang komersil ataupun yang mendistribusikannya melalui jalur festival internasional.
Bagi Wregas, hal tersebut merupakan momentum yang sangat kuat untuk meneruskannya meski dalam kondisi pandemi sekalipun.
"Kalau kita biarkan apinya padam, kita akan kehilangan semua yang sudah kita bangun dari 2019 dan satu dekade sebelumnya. Jadi kita harus bikin, tidak hanya untuk bangsa ini tapi bagaimana kita mendistribusikan film ini ke internasional, karena negara-negara lain tetap beroperasi, berjalan, tetap syuting," kata Wregas dalam jumpa pers virtual film "Penyalin Cahaya" pada Kamis (2/9).
Wregas mengatakan dalam keadaan yang serba terbatas, sineas tanah air diharapkan tidak putus asa dan mencari cara untuk tetap dapat berkarya. Jika tidak, industri film Indonesia bisa mengalami mati suri.
"Korea, Jepang, Denmark, Prancis tetap jalan, kita pun juga harus menggulirkan apa yang sudah kita bangun supaya tidak terjadi lagi mati suri seperti tahun 1990-an," kata Wregas.
Sementara itu, Wregas baru saja mengumumkan karya terbarunya yang berjudul "Penyalin Cahaya". Film tersebut masuk dalam program kompetisi utama New Currents di ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2021 dan akan melakukan World Premiere di salah satu festival film terbesar di Asia tersebut.
New Currents sendiri merupakan satu-satunya program kompetisi internasional film panjang di BIFF yang akan digelar pada 6 hingga 15 Oktober 2021.
Proses syuting "Penyalin Cahaya" dilakukan dengan pembatasan sosial. Wregas mengatakan pengalaman produksi ini sangat berbeda dengan keadaan ketika sebelum pandemi.
"Tapi dengan adanya batasan, ada batasan kreatif yang dikompromikan. Persiapa dari para pemain dan kru jadi double energinya untuk ditingkatkan, ini agar pada saat syuting tidak terjadi kesalahan yang begitu banyak sehingga diulang-ulang terus maupun tidak terjadi aspek estetik yang tidak sesuai keinginan," ujar Wregas.
"Penyalin Cahaya" merupakan debut film panjang Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, Wregas sudah melahirkan film-film pendek yang berhasil masuk kompetisi festival film internasional di antaranya "Lemantun" (pemenang Film Pendek Terbaik di XXI Short Film Festival 2015), "Lembusura" (berkompetisi di Berlin International Film Festival 2015), "Prenjak" (pemenang Film Pendek Terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 dan Piala Citra FFI 2016), serta "Tak Ada yang Gila di Kota Ini" (pemenang Piala Citra FFI 2019 dan berkompetisi di Sundance Film Festival 2020). (Ant/OL-12)
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Joanna Alexandra menyampaikan bahwa dia terakhir kali menjadi pemeran utama pada 2015.
Demi debutnya di film musikal, Nicolas Saputra latihan menyanyi dan menari secara intensif selama sekitar dua bulan.
Menurut Joko Anwar, kedua syarat ini penting dipenuhi untuk memastikan bahwa setiap karya tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki kedalaman dan inovasi.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film Perang Jawa diumumkan memasuki tahap praproduksi, bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Saat audisi film Tinggal Meninggal, aktor Omara Esteghlal terlihat berbeda dengan kebiasaannya mengemut lemon, yang menurut Kristo Immanuel adalah tingkah laku yang tidak umum.
Kristo Immanuel dan Jessica Tjiu mengusung cerita yang lahir dari keresahan akan realitas sosial yang dibalut unsur komedi getir dan pakem penyutradaraan breaking the fourth wall.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved