Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DRUMMER Charlie Watts, yang meninggal dunia di usia 80 tahun, Selasa (24/8), terkenal sebagai yang paling normal di tengah band Rolling Stones yang dipenuhi skandal, Dia juga merupakan penjaga irama di band legendaris itu dengan gayanya sendiri
Wajah Watts yang tanpa ekspresi membangun kesatuan yang harmonis dengan penampilan Rolling Stones, mengimbangi energi Mick Jagger serta penampilan penuh canda antara Keith Richards dan Ronnie Wood.
Saat anggota Rolling Stones lainnya kerap meramaikan tabloid Inggris dengan perceraian, kecanduan, penangkapan, dan perkelahian, Watts hidup tenang bersama Shirley Shepherd, perempuan yang telah dinikahinya selama 50 tahun di sebuah peternakan di Devon.
Baca juga: Drummer The Rolling Stones, Charlie Watts Meninggal Dunia
"Di tengah kekacauan selama lima dekade, Charlie Watts tetap menjadi figur tenang di tengah badai Rolling Stones, baik di atas maupun di belakang panggung," tulis Mirror pada 2012.
Watts sempat dirawat karena kecanduan alkohol dan heroin pada 1980-an namun dia menegaskan tidak lagi mengonsumsi barang haran itu.
AFP/ANGELA WEISS--Rolling Stones
"Itu hanya periode singkat dalam hidup saya. Saya telah berhenti. Berperilaku seperti itu tidak cocok bagi saya," ungkap Watts, kala itu.
Menghancurkan kamar hotel dan tidur dengan groupie juga tidak dilakukan Watts.
"Saya tidak pernah cocok dengan ciri seorang bintang rock," katanya kepada majalah Rolling Stone pada 1994. "Pada 1970-an, Bill Wyman dan saya memutuskan menumbuhkan jenggot dan itu sudah membuat kami kelelahan."
Lahir pada 2 Juni 1941 di London, Charles Robert Watts mulai mengenal Jazz di usia 10 tahun, dengan mendengarkan Jelly Roll Morton dan Charlie Parker.
AFP/Pablo PORCIUNCULA--Charlie Watts
Mulai bermain gitar saat masih kanak-kanak, Watts sebuah banjo tua menjadi snare drum, menurut laman daring Rolling Stones.
Namun, dia tidak pernah belajar main drum secara formal dan belajar dengan cara menonton aksi drummer Jazz di klub-klub di London.
Setelah belajar kesenian, Watts bekerja sebagai desainer grafis dan bermain dengan berbagai band jazz sebelum bergabung dengan Rolling Stones pada 1963.
Sepanjang kariernya bersama Rolling Stones, Watts tetap mempertahankan cintanya pada jazz dengan menjadi pemimpin kunitet dan tentet jazz serta sebuah band 32-piece yang bernama Charlie Watss Orchestra.
Seiring bertambahnya usia band asal Inggris itu, Watts tidak pernah khawatir dengan peluang bubarnya mereka,
AFP/JANEK SKARZYNSKI--Charlie Watss dan istrinya Shirley
"Untuk mengatakan ini adalah pertunjukkan terakhir kami bukanlah hal yang menyedihkan bagi saya. Saya hanya akan melanjutkan hidup dengan melakukan apa yang saya lakukan kemarin atau hari ini," ujar Watts dalam wawancara dengan New Musical Express (NME) pada 2018 saat Rolling Stones bersiap kembali melakukan tur.
Watts bahkan mengaku dia sempat beberapa kali ingin meninggalkan Rolling Stone.
"Saya kerap pergi di akhir tur. Kami melakukan tur di Amerika selama enam bulan dan saya akan berkata, 'Saya muak, saya akan pulang'."
"Dua pekan kemudian, karena saya gelisah di rumah, istri saya akan berkata, 'Mengapa kamu tidak bekerja lagi? Kamu bak mimpi buruk di rumah'," lanjutnya.
Watts dinobatkan sebagai drummer terhebat ke-12 sepanjang masa oleh majalah Rolling Stone pada 2016.
Sepuluh tahun sebelumnya, majalah Modern Drummer memasukkan Watts dalam Modern Drummer Hall of Fame, sejajar dengan drummer The Beatles Ringo Starr dan Keith Moon dan The Who.
Watt sempat didiagnosa kanker tenggorokan pada 2004 namun sukses sembuh dengan sempurna.
Dia mengundurkan diri dari tur Rolling Stone di AS, yang tertunda karena covid-19, mulai September 2021 mendatang, karena tengah memulihkan diri pascamenjalani sebuah prosedur medis.
Rolling Stone terakhir kali tampil bareng di acara One World: Together At Home pada April 2020, membawakan lagu You Can't Always Get What You Want. (AFP/OL-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Dalam foto yang beredar, David Beckham terlihat beristirahat di ranjang rumah sakit dengan lengan kanannya dibalut gendongan berwarna biru besar.
Olla Ramlan tidak mengungkapkan secara detail alasan mengenai keputusannya melepas hijab. Sebab, ia merasa hal tersebut merupakan ranah privasi yang tidak harus diumbar.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tempat yang berbeda, beberapa teman Yura Yunita lainnya juga merayakan ulang tahunnya.
Miley Cyrus menjelaskan bahwa sejatinya para perempuan di usianya banyak yang mengenakan bikini dan sementara dirinya merasa nyaman mengenakan celana pendek.
Kemajuan teknologi juga dinilai Maudy Ayunda membuat sistem pendidikan jadi lebih mudah karena dapat digelar baik di dalam maupun luar kelas dengan berbagai jenis metode pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved