Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Weda adalah nama dari talenta baru di Industri musik Indonesia. Bulan ini, penyanyi/penulis lagu ini baru saja merilis single debutnya bertajuk “To Die For” di bawah label Semesta Musik Indonesia pada akhir pekan lalu.
Lahir di Surabaya, penyanyi yang punya nama lengkap Wedananda Mahawira Ciptawan ini sebetulnya bukanlah nama yang asing di dunia layar lebar. Sederet film telah ia bintangi, diantaranya Mengejar Surga, Kajeng Kliwon dan yang terbaru ini adalah Musyrik.
Namun musik ternyata bukan sesuatu yang asing bagi aktor muda ini. Sejak belia, ia telah mengikuti lomba tarik suara. Selama itu juga, penyanyi ganteng berambut agak panjang ini ternyata menyimpan bakat menulis lagu. Puluhan lagu telah ia tulis dan ia kantongi untuk bekal seandainya ada produser yang mau meliriknya.
Gayung bersambut. Di sela-sela penggarapan film Musyrik, Weda dikenalkan dengan musisi Rian Ekky Pradipta. Rian yang populer dan dikenal sebagai penyanyi utama dan penulis lagu untuk band D'Masiv ini melihat bakat terpendam dari Weda, lebih dari sekadar akting.
“Dari ngobrol dan mendengar ia bernyanyi, saya melihat sesuatu yang unik yang ada dalam dirinya. Ia punya jenis suara yang khas yang tidak saya temui di penyanyi lain,” ujar Rian.
Akhirnya tanpa pertimbangan panjang, Rian pun akhirnya menulis lagu baru untuk dinyanyikan oleh Weda bertajuk “To Die For”. Single yang awalnya diperuntukkan sebagai original soundtrack bagi film Musyrik ini akhirnya juga menjadi debut single dari Weda sendiri.
Meskipun “To Die For” ditulis oleh Rian, namun lagu ini sendiri bercerita soal hubungan percintaan yang relate dengan apa yang dirasakan Weda sebagai remaja. Bahkan lagu yang isinya berbahasa Indonesia ini diberikan ‘sentuhan’ sedikit di judul oleh Weda, menjadikan lagu ini punya nuansa kekinian.
Penggarapan single “To Die For” sendiri memakan waktu yang tidak terlalu lama. Dalam prosesnya, Rian pun mengenalkan Weda kepada Rayen Pono. Rayen yang dikenal sebagai penyanyi sekaligus vocal coach Indonesian Idol ini didapuk menjadi arranger dan pengarah vokal Weda.
“Aku merasa mas Rayen benar-benar tahu bagaimana karakter vokalku dan ia bisa mendorong segenap kemampuan bernyanyiku dengan mengajarkan berbagai teknik vokal yang aku sebelumnya tidak terlalu mengerti,” kesan Weda akan kehadiran Rayen.
Bervisi jelas
Lebih jauh lagi Rian melihat sosok Weda sebagai penyanyi yang punya visi yang jelas. Ia tahu bahwa sosoknya akan seperti apa kelak.
“Tidak seperti penyanyi baru yang kadang tidak tahu arahnya mau seperti apa, saya melihat Weda punya visi dan misi ke depan yang cukup clear. Dari referensi musik yang jelas sesuai dengan umurnya, ia tahu dan mampu memvisualkan dirinya bakal menjadi penyanyi seperti apa nantinya,” jelas Rian.
Sekadar informasi, “To Die For” sendiri adalah karya teranyar Rian, baik sebagai produser dan penulis lagu. Sebelumnya, ia telah terlebih dahulu menggarap lagu untuk beberapa penyanyi dan band antara lain Rossa, Afgan, Nidji dan Noah.
Bersama label miliknya, Semesta Musik Indonesia, Rian juga akan menyiapkan beberapa rencana untuk Weda sendiri, salah satunya adalah mempersiapkan album penuh yang berisi lagu-lagu ciptaan Weda sendiri.
Semoga kehadiran Weda dengan single “To Die For” bisa memberikan warna baru bagi kanvas musik Indonesia. (OL-12)
Penelitian menunjukkan bayi mungkin merespons emosi yang terkait dengan melodi dan tempo lagu, bukan hanya liriknya.
Menurut dia, recital kali ini bukan hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga tentang perkembangan artistik.
Sebaiknya kamu menggunakan headphone yang dapat memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik sehingga tidak perlu menyetel dengan volume kencang
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Penelitian itu menunjukkan bahwa pilihan kalori dan rasa makanan berhubungan dengan lingkungan eksternal, termasuk musik.
Taiwan, salah satu negara di Asia Timur yang secara luas wilayah tidak terlalu besar. Tetapi justru punya gairah yang tak terbendung terhadap musik dan seni.
Menjadi single mother tak menghalangi seseorang untuk terus berkarya dan berdikari. Hal tersebut dialami oleh founder Zahin Digital Agency dan pemengaruh Fina Mairita.
Lagu Dewi ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang mengagumi seorang wanita, hingga setiap hari-harinya dia selalu berharap dapat melihat senyumnya.
Berikut ucapan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memperingati Hari Jomblo Sedunia.
Aquarius juga memiliki kharismatik tersendiri yang mampu memikat banyak orang. Namun untuk ramalan zodiak asmara Aquarius di minggu ini mereka akan melalui masa-masa senang di kehidupannya.
Potret membawa para pendengar pada sebuah perjalanan musikal unik yang mampu menyentuh hati dengan mempersembahkan single terbaru, Jangan Lupa Pulang.
Pasangan ini telah merilis sebuah lagu berjudul Polvere e Gloria, yang berarti Debu dan Kemuliaan, yang menampilkan Jannik Sinner, 23, mengulang bagian-bagian pidatonya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved