Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ANGGAPAN bahwa pekerjaan rumah tangga wajib dilakukan hanya oleh perempuan, dianggap sebagian orang saat ini sudah tidak relevan. Meski, pada kenyataannya perempuan masih diharuskan menyelesaikan urusan domestik.
Maria Irena Susanto atau dikenal dengan Chef Marinka mengatakan, pria seharusnya juga bisa andil dalam pekerjaan rumah tangga. Sebab, saat ini tidak sedikit perempuan yang berkarier tanpa lepas tanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
"Jika seorang wanita memiliki karier sukses, dan dia tetap harus menyelesaikan semua pekerjaan domestik di rumah, kenapa laki-laki tidak bisa melakukan hal yang sama? Kita harus memulai hidup setara di dunia," kata Marinka dalam segmen Acara Memasak Kecap ABC, bincang Brownies, Selasa (25/8).
Marinka menyatakan bahwa urusan masak-memasak juga urusan pria. Pernyataan tersebut terlontar merespons komentar tentang perempuan yang selalu dituntut berurusan dengan dapur.
Baca juga : Acha Septriasa Jadi Bintang di Film Berbahasa Inggris Daemon Mind
Seperti yang diketahui, anggapan bahwa 'perempuan harus masak di dapur' memang masih lekat pada masyarakat Indonesia. Seolah tidak seharusnya kaum pria memasak di dapur. Sementara itu, perempuan terus dibebani dengan berbagai tugas setelah bekerja, termasuk memasak, mencuci, dan bersih-bersih.
Padahal sama seperti laki-laki, perempuan pun berhak mengembangkan diri dan berkarier di luar rumah. Maka laki-laki sebaiknya tidak hanya menuntut perempuan, melainkan mencoba lebih melibatkan diri dalam tanggung jawab bersama itu.
Terlebih dalam rumah tangga, diperlukan kerja sama kedua belah pihak menjadi kesatuan tim yang sama-sama memberi dan menerima.
Belum terlambat untuk memulai hidup dalam kesetaraan gender. Menyambut Hari Kesetaraan Perempuan pada 26 Agustus, Chef Marinka mengingatkan bahwa pemahaman tentang kesetaraan gender dimulai dari unit masyarakat paling kecil, yaitu keluarga, dan sebaiknya dilakukan sejak dini. Pengertian tersebut kelak akan berguna, saat anak berumah tangga sendiri. (OL-7)
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
KNPK Indonesia menilai pentingnya penguatan peran keluarga dalam membentuk karakter dan moralitas manusia Indonesia yang luhur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved