Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
JOHN Singleton, sutradara film Boyz n the Hood pada 199 tutup usia pada Senin (29/4) di usia 51 tahun. Hal itu diungkapkan keluarga Singleton dalam sebuah pernyataan resmi.
Singleton sudah berada dalam kondisi koma medis setelah mengalami stroke, beberapa pekan sebelumnya. Keluarganya kemudian memutuskan untuk mencabut alat penunjang hidup.
"John meninggal dalam damai dikelilingi keluarga dan sahabat," ungkap keluarga Singleton dalam pernyataan yang dirilis sejumlah media Amerika Serikat (AS) termasuk USA Today dan NBC News.
"Kami sangat berduka akibat kehilangan besar ini," ungkap Presiden Directors Guild of America Thomas Schlamme.
Singleton menyutradarai Boyz n the Hood saat berusia 22 tahun saat baru lulus dari sekolah film. Film itu menggambarkan kekerasan di kawasan South Central Los Angeles yang dipenuhi aksi perang antargeng.
Baca juga: Slamet Rahardjo Dedikasi Sepanjang Masa
Film itu menyebabkan Singleton meraih nominasi Piala Oscar untuk kategori sutradara terbaik dan naskah asli terbaik. Hal itu menjadikannya sebagai sutradara penulis termuda dan orang kulit hitam pertama yang melakukannya.
"Nomine termuda untuk kategori Sutradara Terbaik dan inspirasi bagi kita semua, John Singleton, kami kehilangan Anda," cicit Academy of Motions Pictures, penyelenggara Piala Oscar.
Dibintangi oleh Ice Cube dan Cuba Gooding Jr, Boyz n the Hood meraih penghargaan khusus di Festival Film Cannes dan pada 2002 dimasukkan dalam Library of Congress sebagai film 'yang penting secara budaya dan sejarah.
Singleton kemudian meraih sukses sebagai sutradara lewat film Shaft (2000) dan 2 Fast 2 Furious (2003). Di televisi, kerja Singelton mencakup serial Billions, The People vs OJ Simpson: American Crime Story, dan Empire. (AFP/OL-2)
RUMAH produksi Adhya Pictures merilis video keseruan para pemain film Yakin Nikah selama proses syuting. Yakin Nikah dibintangi oleh Enzy Storia sebagai pusat cerita dan Maxime Bouttier
Temukan daftar lengkap film yang tayang di bioskop Indonesia Agustus 2025. Mulai dari film Indonesia, Hollywood, hingga anime Jepang
Tissa Biani mengaku cerita dalam film Panggil Aku Ayah cukup emosional membuatnya teringat akan sosok ayah kandungnya yang telah tiada.
Nayla Purnama menjelaskan film itu ingin menggambarkan bahwa kenikmatan yang terlihat di luar, tidak melulu baik.
Raihaanun dan Nayla Purnama mengungkapkan bahwa film Labinak tidak hanya akan menakut-nakuti, tapi, juga mengirimkan pesan-pesan sosial yang kuat.
Joanna Alexandra menyampaikan bahwa dia terakhir kali menjadi pemeran utama pada 2015.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved