Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, 61, giat mengampanyekan pengurangan sampah plastik. Salah satunya dengan melarang seluruh jajaran di lingkungan Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menggunakan bahan plastik sekali pakai.
"Mulai hari ini saya melarang seluruh jajaran Kemendagri dan BNPP menggunakan bahan plastik sekali pakai. Kalau mau minum, pake gelas," katanya di Jakarta, Senin (3/12).
Ia dalam keterangan tertulisnya juga melarang jajarannya mengonsumsi minuman berkemasan botol plastik sekali pakai, sedotan plastik, dan kantong plastik. Larangan tersebut juga berlaku bagi warung makan di lingkungan kementerian yang dipimpinnya.
Kebijakan tersebut ia keluarkan karena masalah sampah plastik sudah pada tahap yang mengkhawatirkan bagi lingkungan. Tjahjo menyikapi serius persoalan tersebut dan mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan larangan tersebut seusai rapat di Kantor Kemenko Polhukam.
"Setop minum dengan menggunakan bahan kemasan plastik sekali pakai dan sedotan plastik saat makan dan minum sehari-hari di lingkungan Kantor Kemendagri dan BNPP dan di acara apa pun." tegasnya. (Ins/H-1)
BSKDN Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai instrumen utama dalam mewujudkan kemandirian fiskal daerah.
BSKDN Kemendagri Noudy R.P. Tendean menegaskan komitmennya untuk mendorong efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan anggaran tahun (TA) 2026.
Pemerintah daerah agar memastikan pembentukan Satgas Ormas di seluruh kabupaten/kota dan rutin mengevaluasi kinerjanya.
BSKDN Kemendagri menegaskan pentingnya penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap BUMD untuk wujudkan kemandirian ekonomi daerah.
Kemendagri didesak untuk menindaklanjuti temuan keterlibatan pegawai Dukcapil dalam sindikasi perdagangan bayi ke Singapura yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.
Kementerian Dalam Negeri diharapkan untuk menyederhanakan regulasi dengan menghapuskan pertimbangan teknis (pertek).
Merek wellness asal Bali, Utama Spice, menggandeng Seven Clean Seas, organisasi yang berfokus pada pengangkatan sampah plastik dari lingkungan.
Penelitian terbaru memicu kekhawatiran global setelah ilmuwan menemukan sekitar 27 juta ton nanoplastik mengambang dan tersuspensi di Samudra Atlantik Utara.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved