Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, 90% bank di Indonesia telah memiliki kanal digital, dengan transaksi digital mencapai Rp60 triliun. Lebih dari 33 juta merchant, 90% di antaranya adalah UMKM, telah menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. Fenomena tersebut memperlihatkan betapa kuatnya adopsi digital di sektor mikroekonomi. Inisiatif Bank Indonesia, seperti BI-Fast yang telah mencatat transaksi senilai Rp2 miliar, kian mempercepat perubahan tersebut.
Pesatnya transformasi digital tentu membawa manfaat yang besar. Inovasi yang mendorong terciptanya sistem pembayaran tanpa batas atau seamless, seperti teknologi NFC (Near Field Communication), berpotensi memperluas akses layanan keuangan dan membuka jalan bagi inklusi keuangan yang lebih luas, terutama di kalangan UMKM.
Baca juga : Transformasi Digital Jadi Penopang Ketahanan Ekonomi Indonesia
Digitalisasi memungkinkan UMKM memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Namun, di sisi lain, derasnya inovasi juga membawa risiko, terutama terkait kejahatan siber dan penipuan yang semakin canggih. Rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat membuat kondisi mereka semakin rentan sehingga perlindungan konsumen menjadi prioritas.
Risiko kebocoran data pribadi juga menjadi tantangan besar yang harus diatasi pemerintah dengan langkah-langkah mitigasi yang ketat. Jika tidak, itu akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan digital.
Baca juga : Transformasi Digital Jadi Kekuatan Utama Industri di Seluruh Dunia
Bank Indonesia pun berperan aktif dalam mengakselerasi digitalisasi keuangan. Melalui sinergi dengan berbagai pihak, bank sentral mendorong inovasi berkelanjutan dengan tetap menjaga stabilitas dan keamanan sistem. Edukasi literasi keuangan menjadi kunci dalam menghadapi rendahnya pemahaman digital di masyarakat, dengan prinsip massive, technology-based, responsive, dan consumer-centric sebagai landasan perlindungan konsumen. Bank Indonesia juga berkomitmen memperluas infrastruktur digital yang inklusif sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan ekonomi.
Ke depan, inovasi akan semakin berpusat pada kebutuhan konsumen, dengan penerapan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dalam pembayaran biometrik, dan penggunaan virtual reality (VR), augmented reality (AR), serta blockchain yang mulai diadopsi secara luas. Semua itu menandakan era baru dalam sistem pembayaran yang lebih canggih, tetapi tetap mengedepankan aspek keamanan dan inklusi.
Digitalisasi keuangan di Indonesia berada pada arah yang tepat, tetapi tantangan yang muncul harus dihadapi dengan kesiapan dan strategi yang matang. Bank Indonesia, bersama dengan kementerian, lembaga, industri dan masyarakat, perlu terus berkolaborasi untuk memastikan bahwa sistem pembayaran digital tidak hanya efisien dan inovatif, tetapi juga aman dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian, masa depan keuangan digital di Indonesia tidak hanya menjanjikan, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga : Nilai Transaksi Digital Banking Tumbuh 17,19% di Januari
Pengantar:
Media Indonesia, mulai 9 hingga 20 September 2024, menampilkan 10 karya terbaik peserta Generasi Baru Indonesia (GenBI). GenBI merupakan program beasiswa dari Bank Indonesia untuk para mahasiswa terpilih.(Z-11)
(Z-11)
Pendekatan yang dilakukan BI Kalsel tidak hanya fokus pada aspek digital, melainkan juga dikolaborasikan dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima masyarakat.
Pandi berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing global.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Identitas mesin kini menjadi bagian integral dalam ekosistem digital Indonesia—dari aplikasi perbankan, sistem pemerintahan, hingga layanan e-commerce.
Menurutnya, ada lima hal yang ditekankan bagi peserta yakni multimedia dan broadcasting, mikrotik, psikologi pendidikan, teknologi artificial intelligence (AI), dan jurnalistik.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved