Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

MERAWAT PERJALANAN GAMBAR IDOEP

Sumaryanto Bronto
16/12/2020 01:55
MERAWAT PERJALANAN GAMBAR IDOEP
Ribuan pita seluloid lawas tersusun rapi.(Dok. MI/ANGGA YUNIAR/TERESIA AAN MELIANA)

PERJALANAN gambar idoep (sebutan tempo doeloe untuk film) Indonesia sudah dimulai sejak medio akhir 1926. Film Indonesia muncul pertama kali berjudul Loetoeng Kasaroeng, yang disutradarai 2 sutradara asal Belanda, G Kruger dan L Heuveldorp. Sejak merdeka, industri perfilman Indonesia telah menghasilkan ribuan judul fi lm dari sineas-sineas terbaik. Namun, yang membuat miris ialah sebagian besar dari film tersebut raib entah kemana. Penyebabnya tentu saja karena tidak menganggap pengarsipan sebagai sebuah hal penting.

Poster film.

 

Mengarsipkan film sesungguhnya menjadi bagian yang tak boleh dilupakan jika ingin industri perfilman negeri ini berjalan lebih baik. Sebuah perjalanan sejarah, utamanya yang berkaitan dengan perfilman nasional, akan bisa diketahui generasi mendatang ketika proses pendokumentasian itu bisa berjalan baik dan rapi.

Memakai sarung tangan.

 

Kesadaran pentingnya pengarsipan film dirintis Misbach Yusa Biran, penulis skenario dan juga sastrawan kelahiran Rangkasbitung, dengan mendirikan Sinematek Indonesia. Kini Ribuan pita seluloid lawas tersusun rapi di gudang penyimpanan film Sinematek. Sebagian besar pita itu butuh perawatan khusus agar memori yang ada di dalamnya dapat diputar kembali dan dinikmati pada masa mendatang. Merawat rol film membutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang ekstra.

Ruangan perawatan rol film.

 

Proses ini tak boleh dilakukan sembarangan. Harus ada perhitungannya. Jika tidak, bisa jadi masa depan koleksi film tak lagi penuh kepastian.

Kerusakan pada pita seluloid.

 

Perawatan film di Sinematek terdiri dari dua aspek: pembersihan dan penyambungan pita seluloid. Perawatan terhadap arsip film ibarat meniupkan roh pada pita seluloid agar dapat terus bernapas, menemui penonton dari lintas generasi, dan hidup dalam ingatan mereka yang menyaksikan.

Membersihkan pita seluloid.

 

Di tengah keterbatasan finansial, sumber daya manusia, serta skeptisisme masyarakat, Sinematek berupaya keras mendokumentasikan film-film. Dalam dunia film, Sinematek punya peran yang penting.

Memutar film.

 

Ia menjadi garda terdepan untuk pengarsipan segala hal yang berhubungan dengan film, mulai buku kajian, naskah skenario, peralatan teknis, sampai gulungan seluloid. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya