Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuturkan bakal mengupayakan impor minyak mentah dari Amerika Serikat dengan biaya yang efisien. Itu dimaksudkan agar tak memberi dampak terhadap beban subsidi BBM di Indonesia.
"Semuanya kita akan hitung sesuai dengan harga keekonomian yang sama, harus saling menguntungkan ya dan kita ingin negara kita juga harus mendapatkan harga yang seefisien mungkin," ujarnya kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Jumat (18/7).
Kementerian ESDM, kata Bahlil, tengah menetapkan langkah-langkah strategis, terutama dengan Pertamina untuk menindaklanjuti kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS tersebut.
Namun sejauh ini, dia mengakui belum melakukan rapat teknis dengan Pertamina. Itu karena perusahaan milik negara tersebut masih menunggu regulasi yang mendukung pelaksanaan impor minyak mentah dari 'Negara Paman Sam'.
"Nanti setelah rapat teknis dengan Pertamina, baru kami akan menyampaikan," terang Bahlil. (Mir/E-1)
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Kesepakatan dagang dengan AS dinilai masih tetap merugikan Indonesia. Tarif yang dipatok di angka 19% dinilai masih cukup tinggi dan memberikan risiko terhadap neraca perdagangan nasional.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Indonesia akan dikenai tarif 19%, turun jauh dari ketetapan sebelumnya yang mencapai 32%.
PM Kanada Mark Carney mengaku harus menerima sejumlah tarif sebagai bagian kesepakatan dagang dengan AS.
PRESIDEN Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia
Sejauh ini tindak lanjut dari kesepakatan dagang energi dengan AS ialah dibuatnya nota kesepahaman (MoU) antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan tiga perusahaan energi besar asal AS.
Pengenaan tarif 19% untuk Indonesia oleh AS dinilai masih lebih rendah dari negara kompetitor lain seperti Vietnam.
Tatalogam Group melalui Tata Metal Lestari serta Krakatau Steel resmi melepas ekspor baja sebesar 10 ribu ton atau senilai US$12,6 juta atau senilai Rp205,5 miliar ke AS, Jumat (18/7).
Secara struktural, kebijakan ini dapat membawa risiko terhadap penerimaan negara melalui dua jalur utama.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved