Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Indonesia dan ASEAN Jangan Tunduk pada Tarif Trump

Ihfa Firdausya
01/8/2025 02:42
Indonesia dan ASEAN Jangan Tunduk pada Tarif Trump
Kesibukan aktifitas bongkar muat kontainer di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

SEKRETARIS Jenderal Ikatan Ekonomi Asosiasi (IEA) sekaligus Lead Advisor ERIA Lili Yan Ing menegaskan, pada dasarnya tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump melanggar multilateral trading system. Dalam hal ini yang ditawarkan adalah tarif yang sama yaitu MFN tariff rates kepada semua negara anggota WTO.

"Sebetulnya pada 26 Mei 2025, semua negara-negara ASEAN itu sudah mencapai kesepakatan bahwa ASEAN akan uphold multilateral trading systems, uphold most favored nations treatment. Yang seharusnya itu tidak memberikan preferential treatment hanya kepada Amerika Serikat,” kata Lili dalam diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (31/7).

Karena itu, menurutnya, jika AS memang betul-betul menganggap Indonesia dan ASEAN sebagai rekanan trading dan investment partners, tarif Trump perlu ditarik. Kemudian dilakukan negosiasi dengan basis mutual respect dan negosiasi secara benar dalam rangka-rangka hukum international law and regulations.

Lili menekankan Indonesia dan ASEAN harusnya menyampaikan bahwa 50 tahun bilateral cooperation dengan AS bukan hanya perdagangan barang, namun ada juga perdagangan jasa dan investasi.

"Di tahun 2024, AS ekspor 1,13 triliun trade in services. 30% itu dikontribusi oleh Southeast Asia. Selain itu kita juga mengkontribusi di sektor pendidikan dan pariwisata ke AS," ungkapnya.

"Kemudian investasi, berapa banyak perusahaan Amerika yang sudah investasi di Indonesia dan ASEAN? Berapa ratus triliun dolar US yang sudah mereka raup dalam keuntungan? Mulai dari banking, insurance, sampai kalau kita sebut digital platforms, food and beverages, hotel," imbuhnya.

Untuk itu, sambung Lili, jika AS menganggap Indonesia dan ASEAN sebagai mitra dagang, Trump seharusnya menghapus segala bentuk sweeping tariffs itu.

"Menurut saya, mengapa kita merasa lemah, mengapa kita begitu harus tunduk kepada AS? To be precise, mengapa kita harus tunduk kepada Trump? Kita ingin menjalin kerja sama yang konstruktif dengan rekanan bisnis AS, tapi bukan berarti kita harus tunduk kepada Trump," pungkasnya. (Ifa/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya