Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, serta Ketua Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Jamieson Greer, dalam rangka membahas lanjutan negosiasi mengenai kebijakan tarif antara kedua negara.
Pertemuan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pertama yang diterima secara langsung oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mendiskusikan proses lanjutan terkait pengenaan tarif resiprokal.
"Hal ini mencerminkan kuatnya komitmen untuk menjaga stabilitas hubungan dagang antar kedua negara," ujar Airlangga dalam pernyataan resmi di Jakarta, Kamis (10/7).
Seperti diketahui, kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump menetapkan tarif resiprokal sebesar 32% terhadap produk Indonesia yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Airlangga menyampaikan penghargaan atas jalannya proses dialog yang berlangsung kondusif sejauh ini. Ia menegaskan bahwa diskusi antara kedua pihak telah menunjukkan perkembangan yang positif, mencakup isu-isu seperti tarif, hambatan non-tarif, digitalisasi ekonomi, keamanan ekonomi, serta peluang investasi dan perdagangan.
Berdasarkan surat dari Presiden Trump, kedua negara sepakat untuk mempercepat proses negosiasi tarif selama tiga minggu ke depan, menjelang tanggal implementasi kebijakan tersebut.
"Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, pembicaraan kali ini berlangsung terbuka dan konstruktif, memberikan ruang untuk menyusun kesepakatan baru terkait besaran tarif dan sejumlah tawaran dari pihak Indonesia.
Ia menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan AS selama ini sangat erat, dan pemerintah ingin memperkuatnya, terutama dalam sektor komersial. Beberapa perusahaan nasional di sektor energi dan pertanian bahkan telah menandatangani nota kesepahaman dengan mitra bisnis serta asosiasi industri AS untuk pembelian produk unggulan Amerika dan mendorong investasi.
Selain itu, kedua negara juga membahas potensi kerja sama di sektor mineral strategis. Airlangga mengatakan:
“Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ujarnya.
Indonesia dan AS pun berkomitmen untuk memaksimalkan sisa waktu negosiasi dengan tetap menghormati kepentingan masing-masing, guna menghasilkan kesepakatan tarif yang adil dan memperkuat hubungan perdagangan serta investasi di masa depan.
Dalam pertemuan ini, Airlangga didampingi oleh sejumlah pejabat Kemenko Perekonomian, termasuk Sekretaris Kemenko Susiwijono Moegiarso, Deputi Edi Prio Pambudi, Deputi Ali Murtopo, dan Asisten Deputi Irwan Sinaga. (Ant/E-4)
Deputi Kepala BP Batam Bidang Investasi dan Usaha, Fary Djemi Francis, menyampaikan bahwa respons yang diambil selaras dengan arah kebijakan nasional dan disusun secara cepat serta terukur.
Lebih dari 60 negara di seluruh dunia tengah berjibaku merespons gelombang tarif baru dari Amerika Serikat
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan pemerintah akan terus melakukan negosiasi agar bisa menekan tarif ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang saat ini ditetapkan 19%.
KOMISI Eropa menangguhkan tarif balasan yang rencananya akan diberlakukan atas impor Amerika Serikat (AS) senilai 93 miliar euro atau setara Rp1.765 triliun.
TARIF resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sebesar 19% akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Sejumlah produk komoditas strategis Indonesia tengah diupayakan agar dikenai tarif lebih rendah dari 19%, atau bahkan diharapkan bisa mendekati 0%, alias bebas pungutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved