Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan hingga saat ini belum ada kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat terkait penurunan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia. Dalam putaran awal negosiasi, proposal dari pihak Indonesia sempat ditolak oleh Amerika Serikat.
"Tahap pertama (tawaran negosiasi) kita sudah menyampaikan posisi dan memang sampai sekarang belum ada. Artinya, belum ada kesepakatan. Kita masih menunggu proses selanjutnya," ungkap Mendag di acara Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta, Rabu (2/6).
Budi menekankan pentingnya mempertahankan pasar ekspor Indonesia di Amerika, mengingat nilai surplus perdagangan Indonesia terhadap AS tahun lalu mencapai US$14,34 miliar atau sekitar Rp232,90 triliun (kurs Rp16,246). Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya mengandalkan jalur diplomasi antarpemerintah, tetapi juga melakukan kajian mendalam terhadap struktur ekspor Indonesia ke AS.
Pihaknya telah mengidentifikasi 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS), beserta 10 negara pesaing utama untuk masing-masing produk tersebut. Langkah ini dinilai penting agar Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal tarif, terutama menghadapi negara-negara yang telah memiliki perjanjian dagang yang lebih menguntungkan dengan AS.
“Misalnya seperti Malaysia yang mungkin mendapatkan tarif resiprokal lebih rendah," tuturnya.
Mendag berharap proses negosiasi dengan AS dapat segera diselesaikan. Dia menilai, di satu sisi, AS juga memiliki kepentingan untuk memperoleh akses pasar yang lebih luas di Indonesia.
"Saat ini kita masih menunggu perkembangan proses negosiasi. Yang terpenting adalah mempersiapkan posisi kita dengan baik," ujarnya.
Mendag juga menegaskan langkah antisipatif telah disiapkan, salah satunya melalui penguatan diplomasi dan pembentukan tim negosiasi yang solid.
"Amerika sering kali bergerak cepat dan dinamis. Maka dari itu, kita harus selalu siap terhadap kemungkinan perubahan sikap atau kebijakan dari mereka," jelasnya.
Selain fokus pada pasar AS, pemerintah juga memberikan perhatian serius terhadap perluasan pasar ekspor ke negara dan kawasan lain. Hal ini dilakukan dengan mempercepat proses negosiasi perjanjian dagang yang tengah berjalan.
"Itu yang sedang kita dorong, dan tahun ini ada banyak progres yang bisa kita lakukan," imbuhnya. (E-4)
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
KESEPAKATAN antara Indonesia dan Amerika Serikat yang baru saja diumumkan berpotensi menekan penerimaan negara. Itu terjadi lantaran Indonesia akan kehilangan potensi penerimaan.
Sambil berkelakar, Presiden Prabowo menceritakan dirinya sedikit takut jika Presiden Trump mengajaknya bermain golf.
INDONESIA harus berkorban untuk mencapai kesepakatan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat yang berujung pada penurunan persentase dari 32% menjadi 19%.
PRESIDEN Prabowo Subianto menanggapi hasil negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai tarif impor yang tidak resiprokal.
PRESIDEN Prabowo Subianto berseloroh saat ditanya soal puas atau tidak dengan hasil negosiasi bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor.
KETUA DPR RI Puan Maharani merespons adanya transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat.
PEMERINTAH memastikan tak akan melakukan transfer data pribadi dengan Amerika Serikat dalam skema perjanjian maupun pertukaran data secara resmi antarkedua negara.
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
Secara struktural, kebijakan ini dapat membawa risiko terhadap penerimaan negara melalui dua jalur utama.
PELAKU industri Indonesia mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil mencapai kesepakatan positif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Dalam kesepakatan tersebut, ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif sebesar 19%, sementara produk-produk asal AS mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia tanpa beban tarif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved