Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

RI Belum Capai Kesepakatan Penurunan Tarif Impor dengan AS

Insi Nantika Jelita
02/7/2025 17:26
RI Belum Capai Kesepakatan Penurunan Tarif Impor dengan AS
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso(MI/Insi Nantika Jelita)

MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan hingga saat ini belum ada kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat terkait penurunan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia. Dalam putaran awal negosiasi, proposal dari pihak Indonesia sempat ditolak oleh Amerika Serikat.

"Tahap pertama (tawaran negosiasi) kita sudah menyampaikan posisi dan memang sampai sekarang belum ada. Artinya, belum ada kesepakatan. Kita masih menunggu proses selanjutnya," ungkap Mendag di acara Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta, Rabu (2/6).

Budi menekankan pentingnya mempertahankan pasar ekspor Indonesia di Amerika, mengingat nilai surplus perdagangan Indonesia terhadap AS tahun lalu mencapai US$14,34 miliar atau sekitar Rp232,90 triliun (kurs Rp16,246). Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya mengandalkan jalur diplomasi antarpemerintah, tetapi juga melakukan kajian mendalam terhadap struktur ekspor Indonesia ke AS.

Pihaknya telah mengidentifikasi 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS), beserta 10 negara pesaing utama untuk masing-masing produk tersebut. Langkah ini dinilai penting agar Indonesia tidak kalah bersaing dalam hal tarif, terutama menghadapi negara-negara yang telah memiliki perjanjian dagang yang lebih menguntungkan dengan AS.

“Misalnya seperti Malaysia yang mungkin mendapatkan tarif resiprokal lebih rendah," tuturnya.

Mendag berharap proses negosiasi dengan AS dapat segera diselesaikan. Dia menilai, di satu sisi, AS juga memiliki kepentingan untuk memperoleh akses pasar yang lebih luas di Indonesia.

"Saat ini kita masih menunggu perkembangan proses negosiasi. Yang terpenting adalah mempersiapkan posisi kita dengan baik," ujarnya. 

Mendag juga menegaskan langkah antisipatif telah disiapkan, salah satunya melalui penguatan diplomasi dan pembentukan tim negosiasi yang solid.

"Amerika sering kali bergerak cepat dan dinamis. Maka dari itu, kita harus selalu siap terhadap kemungkinan perubahan sikap atau kebijakan dari mereka," jelasnya.

Selain fokus pada pasar AS, pemerintah juga memberikan perhatian serius terhadap perluasan pasar ekspor ke negara dan kawasan lain. Hal ini dilakukan dengan mempercepat proses negosiasi perjanjian dagang yang tengah berjalan. 

"Itu yang sedang kita dorong, dan tahun ini ada banyak progres yang bisa kita lakukan," imbuhnya. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya