Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengungkapkan, akibat ketegangan di Timur Tengah, IHSG diproyeksikan bergerak melemah dalam jangka pendek.
"Kami memproyeksikan IHSG akan melemah dengan support 6.994 dan resistance di 7.239," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (16/6).
Konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi regional yang lebih luas, dengan potensi keterlibatan kelompok bersenjata seperti Hezbollah (Lebanon), Houthi (Yaman), dan militer Suriah. Bahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dapat terlibat lebih jauh jika situasi terus memanas.
Di tengah konflik tersebut, harga komoditas langsung merespons. Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyebut harga minyak melonjak tajam, dengan minyak brent naik 7,3% ke level US$73,0 per barel.
"Seperti biasanya saat terjadi ketegangan di Timur Tengah, harga minyak melonjak tajam," ucapnya.
Dia menuturkan aset safe haven seperti emas juga mengalami kenaikan, dengan harga emas meningkat 1,4% menjadi US$3.432 per troy ons.
Rully menyebut volatilitas jangka pendek hingga menengah kemungkinan akan tetap tinggi. Harga energi yang meningkat dan tingginya permintaan terhadap aset safe haven dapat memicu arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, terutama pada saham-saham yang banyak dimiliki oleh investor global.
Lebih lanjut, Rully menyoroti dampak negatif eskalasi perang Israel-Iran juga terasa di pasar saham global. Bursa saham Amerika Serikat mengalami tekanan tajam. Dow Jones Industrial Average turun 1,8% ke 42.197,8 dan S&P 500 terkoreksi 1,1% ke 5.977,0. Aksi jual dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap pergeseran konflik dari perang proxy menjadi konfrontasi militer langsung antara Israel dan Iran.
Selain konflik Iran vs Israel, pelaku pasar juga akan mencermati satu agenda lain, yakni keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat, terkait suku bunga acuan federal funds rate (FFR) yang kemungkinan masih ditahan. (E-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22% ke posisi 7.214,59.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi melakukan menelepon mitranya dari Israel dan Iran pada Sabtu (14/6). Ia menjelaskan kepada keduanya bahwa Beijing mendukung Teheran.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ada kemungkinan negaranya terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.
Angkatan udara Israel, pada Minggu (15/6) malam waktu setempat, melancarkan gelombang serangan udara baru ke Iran. Mereka menargetkan sejumlah situs peluncuran rudal di Iran barat.
Dua agen badan intelijen Israel, Mossad, ditangkap kepolisian Iran di dekat ibu kota Teheran, Minggu (15/6). Keduanya ditangkap bersama sejumlah peledak dan drone.
Pemerintah Iran membantah kabar yang menyebutkan mereka mengirim pesan kepada Israel melalui pihak ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved