Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PT PAM Mineral Tbk (NICL) memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim untuk periode buku 31 Maret 2025 kepada para pemegang sahamnya. Keputusan tersebut telah disetujui oleh dewan direksi Perseroan.
Emiten yang dikendalikan oleh Christopher Sumasto Tjia ini berencana untuk melakukan pembayaran dividen sebesar Rp15 per lembar saham atau senilai Rp159,53 miliar. Jika dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan NICL per Maret 2025 yang tercatat sebesar Rp193,13 miliar, sehingga pay out ratio untuk dividen interim tersebut setara dengan 82,60% dari Laba Bersih Periode Berjalan.
Adapun jadwal pembagian dividen NICL yakni cum date di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Juni 2025. Ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 23 Juni 2025, sehingga daftar pemegang saham yang berhak atas dividen adalah maksimal per 24 Juni 2025 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen NICL akan dilakukan pada 30 Juni 2025.
Selama tiga tahun terakhir, NICL selalu membagikan dividen dengan Payout Ratio sebesar 19,42% pada dividen tahun buku2022 atau senilai Rp29,17 miliar, 137,18% pada dividen tahun buku 2023 atau senilai Rp37,22 miliar dan 40,04% pada dividen tahun buku 2024 atau senilai Rp127,62 miliar.
Pembagian dividen interim ini ditopang dengan historis pembayaran dividen perseroan, nampaknya disambut positif oleh pasar. Hal itu tercermin sejak awal tahun saham NICL tercatat telah mengalami penguatan hampir 400%. Berdasarkan harga penutupan per 12 Juni 2025 yaitu sebesar Rp1.275, dengan demikian dividen interim ini mengindikasikan dividen yield sebesar 1,18%.
Direktur Utama Perseroan, Ruddy Tjanaka, menyampaikan bahwa pencapaian luar biasa ini merupakan hasil dari langkah strategis yang diterapkan Perseroan dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
"Menilik kondisi keuangan Perseroan dalam kondisi baik. Kebutuhan operasional dapat dipenuhi dari dana kas internal yang saat ini dalam kondisi surplus, sehingga pembayaran dividen interim ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional Perseroan dan dapat memenuhi kewajiban kepada kreditur,” ujar Ruddy dikutip dari siaran pers yang diterima, Minggu (15/6).
NICL, sambung dia, menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung pengembangan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam waktu dekat, Perseroan akan melanjutkan kegiatan pengeboran guna memperkuat cadangan mineral. Target produksi tahun 2025 ditetapkan sebesar 809.875 WMT, dengan target dari Izin Usaha Pertambangan (IBM) sebesar 1.798.791 WMT. Sementara itu, volume penjualan direncanakan mencapai 2,6 juta ton bijih nikel dengan kadar 1,3%–1,65% Ni.
Sejalan dengan itu, perusahaan juga memperkuat penerapan prinsip (Environmental, Social, and Governance) ESG dan (Good Corporate Governance) GCG, serta melakukan pembaruan studi kelayakan, peningkatan kapasitas produksi entitas anak, dan pemeliharaan laboratorium QAQC. Digitalisasi sistem turut dilakukan melalui pengembangan bank data berbasis algoritma. Perseroan juga menargetkan penyelesaian akuisisi PT Sumber Mineral Abadi dalam waktu dekat.
Untuk jangka panjang, strategi difokuskan pada eksplorasi berkelanjutan, peningkatan produksi melalui modifikasi cuaca dan perpanjangan IUP hingga 2035, serta melakukan revisi dokumen feasibility study (FS) dan AMDAL. Dari sisi pemasaran, Perseroan akan memperluas jaringan dengan smelter dan trader di Sulawesi hingga Halmahera. Di saat yang sama, peluang kemitraan strategis terus dibuka guna mempercepat ekspansi dan menciptakan nilai tambah.
"Dengan langkah tersebut, NICL optimistis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat kontribusi terhadap industri serta pemangku kepentingan," pungkasnya. (E-4)
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Sepanjang 2024, MPMX mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan makroekonomi dan dinamika industri otomotif.
Didorong lonjakan sektor kawasan industri, PT Intiland Development Tbk mencatatkan marketing sales sebesar Rp469,2 miliar pada kuartal pertama 2025.
CITIBANK, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp645 miliar pada kuatal pertama tahun 2025.
Selama 2024, laba bersih PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) melonjak tajam sebesar 269,66% menjadi Rp69,48 miliar, dari laba bersih Rp18,8 miliar di 2023.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Dalam RUPST pada Selasa (3/6), PT Medco Energi Internasional Tbk telah menyetujui pembagian dividen sebesar US$63,29 juta atau setara dengan Rp1,03 triliun.
Sepanjang tahun lalu, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar Rp35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun.
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved