Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Survei: 85 Persen Trader Indonesia tidak Mudah Percaya pada Kenalan Baru

Basuki Eka Purnama
04/6/2025 20:08
Survei: 85 Persen Trader Indonesia tidak Mudah Percaya pada Kenalan Baru
Ilustrasi(Freepik)

ADA pepatah lama yang mengatakan, 'Cara Anda melakukan sesuatu adalah cara Anda melakukan segalanya'. Dari mana pun asalnya, kebijaksanaan ini sangat berlaku untuk trading. Dengan pemikiran tersebut, Octa, broker tepercaya dan teregulasi secara global, menyurvei para trader Indonesia tentang sikap mereka terhadap keamanan dalam hidup dan trading. Survei ini menunjukkan korelasi yang menarik.

Tidak mudah percaya

Menurut survei Octa, 85% trader Indonesia cenderung tidak mudah percaya pada kenalan baru. Mereka lebih suka mengenal orang baru selama beberapa bulan sebelum sepenuhnya percaya pada mereka. 

Sebanyak 15% sisanya mendekati aspek kehidupan ini dengan cara yang jauh lebih cuek, mengatakan bahwa mereka hanya butuh beberapa jam atau kurang untuk mulai memercayai orang baru. 

Sikap menjaga jarak dari orang baru yang ditunjukkan oleh trader Indonesia sesuai dengan sikap mereka dalam memilih broker keuangan. 

Sebanyak 95% melakukan riset menyeluruh dan meneliti ulasan online sebelum menaruh kepercayaan pada broker, sementara hanya 5% yang membuat keputusan ini tanpa dasar yang matang. 

Simetri dalam sikap ini mewakili mentalitas masyarakat, tetapi hasil utamanya adalah: dalam kehidupan, seperti dalam trading, trader Indonesia cenderung menampilkan pendekatan berkepala dingin. 

Mereka memilih transparansi dan memerlukan informasi sebanyak mungkin sebelum membuat keputusan penting, baik dalam kehidupan maupun keuangan. 

Sebagai broker dengan rekam jejak panjang dan sukses, Octa sepenuhnya mendukung pendirian ini dan menyarankan trader untuk menguji sendiri ketentuan-ketentuannya yang menguntungkan serta penarikan dana yang cepat, alih-alih mempercayai iklan tanpa berpikir panjang. 

Dengan demikian, trader dapat memastikan Octa mengungkapkan semua biaya dan ketentuannya tanpa trik tersembunyi—hanya trading yang adil dan transparan.

Pendekatan yang disiplin terhadap keuangan

Survei menunjukkan bahwa 85% trader membayar tagihan listrik mereka di muka, sementara hanya 15% yang melakukannya pada menit terakhir, meskipun tidak memiliki masalah keuangan. 

Meski tampak mengejutkan, pilihan gaya hidup ini tidak sepenuhnya sesuai dengan sikap peserta terhadap manajemen risiko dalam trading. 

Sekitar 32% responden memasang order stop-loss dan take-profit hanya ketika mencoba trade yang sangat berbahaya. Seringnya, mereka mengandalkan intuisi dan pengalaman mereka.

Perlu dicatat bahwa mereka yang selalu membayar tagihan tepat waktu cenderung menggunakan tools manajemen risiko dalam sesi trading mereka. 

Mereka dengan cermat memasang order stop-loss dan take-profit, melacak tingkat ekuitas mereka, dan menghitung potensi hasil keuangan sebelum mengambil posisi. 

Di sisi lain, 60% dari mereka yang tidak mau repot membayar tagihannya terlebih dahulu cenderung melewatkan tools manajemen risiko, dan lebih memercayai firasat mereka.  

Singkatnya, sikap keuangan trader dalam kehidupan sering kali mencerminkan rutinitas trading mereka. 

Dalam manajemen kekayaan, mengambil sikap proaktif sering kali membuahkan hasil, karena Anda mengurangi risiko dan menghindari komplikasi yang tidak perlu. 

Langkah penting lainnya untuk mengurangi risiko adalah memilih broker dengan penarikan cepat dan efisien. Sebagai contoh, Octa memanfaatkan keahlian globalnya yang luas untuk memastikan prosedur penarikan yang aman dan andal, yang efisiensinya didukung oleh ribuan ulasan pengguna.

Aspirasi vs realita

Ketika ditanya bagaimana mereka membayangkan tempat kerja impian mereka, 92% peserta survei memilih lingkungan yang sangat bersih, aman, dan tertata rapi yang memancarkan getaran stabilitas. 

Hanya 8% yang memilih lingkungan yang indah dan unik, tetapi kacau dan tidak dapat diprediksi. Hal ini menunjukkan kecenderungan yang sangat kuat terhadap pendekatan yang terorganisasi dan disiplin.

Di sisi lain, menurut riset Octa, 65% trader Indonesia tidak merencanakan sesi trading mereka dan mengakses aplikasi trading kapan pun mereka mau. 

Statistik ini mengungkap kecenderungan yang jelas untuk mendekati trading dengan tingkat ketidakpedulian yang dapat merugikan hasil keuangan. 

Kesimpulannya sederhana condong ke arah disiplin dan perencanaan yang efisien adalah satu hal, tetapi menerapkan prinsip ini dalam praktik dan menyusun strategi setiap sesi sebelumnya jauh lebih menantang. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya