Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

IHSG Hari Ini, Senin 26 Mei 2025: Bergerak Variatif Jelang Rilis Ekonomi Global

Andhika Prasetyo
26/5/2025 11:04
IHSG Hari Ini, Senin 26 Mei 2025: Bergerak Variatif Jelang Rilis Ekonomi Global
Ilustrasi(Antara)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 26 Mei 2025, dibuka menguat 17,32 poin atau 0,24% ke posisi 7.231,48. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,26% ke posisi 818,65.

Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menyebut IHSG hari ini akan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data-data perekonomian di tingkat global.

 

“IHSG pada pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200 sampai 7.300,” ujar Ratna Lim di Jakarta, Senin.

Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar pada pekan ini akan mencermati rilis data Durable Goods Orders, S&P/Case-Shiller Home Price, Consumer Confidence, dan Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index. Selain itu, mereka juga akan mencermati rilis The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Kamis (29.05), untuk mengantisipasi kebijakan The Fed selanjutnya pada FOMC 17-18 Juni mendatang.

Dari kawasan Eropa, Jerman akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate dan Retail Sales.

Dari kawasan Asia, Jepang akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate, Industrial Production dan Retail Sales, Tiongkok juga akan merilis data National Bureau of Statistics of China (NBS) Manufacturing.

Dari dalam negeri, pemerintah berencana mengumumkan langkah stimulus pada 5 Juni 2025 untuk mendorong aktivitas ekonomi.

Sementara itu, bursa AS di Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (23/5), setelah Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif tinggi untuk produk Eropa dan Apple.

Presiden Trump, pada Jumat, mengatakan bahwa pembicaraan dagang dengan Uni Eropa tidak menunjukkan kemajuan dan merekomendasikan tarif langsung sebesar 50 persen terhadap Uni Eropa, dimulai pada 1 Juni 2025. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya