Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Per 23 Mei 2025, 40.000 Unit Kopdes/Kel Merah Putih Telah Terbentuk

Naufal Zuhdi
24/5/2025 04:24
Per 23 Mei 2025, 40.000 Unit Kopdes/Kel Merah Putih Telah Terbentuk
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi(Dok. Humas Kementerian Koperasi)

KEMENTERIAN Koperasi (Kemenkop) menyatakan optimistis  bahwa target pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih akan tercapai. Hingga 23 Mei 2025, tercatat sebanyak 40.000 desa telah menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang menjadi prasyarat utama pembentukan dan pengesahan koperasi.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyampaikan, dari 12 wilayah pendampingan, Provinsi Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan 7.564 desa dari total 8.563 desa telah menggelar Musdesus.

"Kita optimistis target pembentukan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih dapat tercapai sebelum 12 Juli 2025. Tidak perlu lagi ada ketakutan, kecurigaan, atau keraguan terhadap program ini," ujar Budi Arie dalam keterangan resmi, Jumat (23/5).

Capaian ini, sambung dia, merupakan hasil kerja keras Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih, Koordinator Wilayah, dan pemerintah daerah. Kolaborasi lintas sektor ini akan terus diperkuat untuk mendorong percepatan pembentukan Kopdes/Kel di seluruh desa.

"Hampir separuh desa dan kelurahan telah bermusyawarah. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap koperasi sebagai fondasi ekonomi desa," tegasnya.

Selain Jawa Tengah, Jawa Barat juga mencatat capaian tertinggi kedua dengan 74,70% desa telah menggelar Musdesus yang kemudian diikuti wilayah Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung dengan capaian 84,47%.

Namun, ia tidak menampik bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan yang masih menunjukkan angka rendah, di bawah 2%. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut akan mendapat perhatian khusus.

"Wilayah yang tertinggal akan kita dorong secara lebih masif melalui pelatihan, pendampingan, serta sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat,” tuturnya. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya