Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BRI: Di Bawah Danantara, Performa Bisnis akan Semakin Lincah

Insi Nantika Jelita
30/4/2025 16:29
BRI: Di Bawah Danantara, Performa Bisnis akan Semakin Lincah
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Hery Gunardi.(Dok. MI)

BERGABUNG dalam ekosistem Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Hery Gunardi melihat peluang besar performa perseroan akan semakin lincah (agile).

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing BRI di tingkat global, sehingga mampu bersaing secara lebih kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan pasar.

"Berada di bawah Danantara, tentu memungkinkan BRI menjadi lebih adaptif, agile, dan memiliki fleksibilitas pengelolaan bisnis," ungkapnya dalam press conference Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal I Tahun 2025 secara daring, Rabu (30/4).

Hery menegaskan meskipun entitas diintegritaskan ke dalam Danantara, seluruh operasional dan layanan perbankan BRI tetap berjalan normal. Nasabah tetap dapat menikmati layanan dari perusahaan pelat merah itu.

“Jadi sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegas mantan dirut Bank Syariah Indonesia itu.

Dia menjelaskan Danantara telah mengumumkan struktur organisasi dan jajaran pengurusnya. Struktur tersebut mencakup dewan pengawas dan penasehat, oversight committee, komite audit, komite investasi, komite etik, dan lainnya. Badan pengelola investasi itu, lanjutnya, juga didukung oleh tim profesional yang kompeten di bidangnya masing-masing.

"Oleh karena itu, kami yakin Danantara akan dikelola secara profesional dan mampu memberikan manfaat yang optimal, tidak hanya bagi BRI, tetapi juga bagi BUMN lainnya dan masyarakat luas," ucap Hery.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa selama ini portofolio BRI sangat kuat dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kendati demikian, Hery menilai pertumbuhan yang sehat tidak hanya berasal dari sisi penyaluran kredit (lending), tetapi juga dari sisi penghimpunan dana (funding).

“Dalam dunia perbankan, kunci permainan utamanya ada di sisi funding,” ungkapnya.

BRI akan fokus pada transformasi dari sisi liabilities atau funding. Salah satu langkah strategisnya adalah mengakselerasi transformasi penghimpunan dana murah atau current account saving account (CASA) di segmen usaha kecil dan menengah. Selain itu, penguatan juga akan dilakukan pada sisi wholesale banking, termasuk dalam bentuk dana pihak ketiga (DPK).

"Dengan dukungan kekuatan mesin transaksi perbankan ritel (transaction banking retail) yang dimiliki BRI saat ini, kami optimis dapat memperkuat posisi funding, terutama dana murah," pungkas Hery.

Pada triwulan I 2025, BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77% atau setara dengan Rp934,95 triliun. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya