Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
EKONOM senior dan associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Ryan Kiryanto mengungkapkan tren penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan mulai pulihnya kepercayaan pasar dan investor.
Selama dua hari berturut-turut, IHSG mengalami penguatan yang cukup signifikan. Pada Rabu (16/5), IHSG tercatat menguat sebesar 1,1%, dan pada perdagangan hari ini kembali menguat 0,47% atau naik 29,9 poin ke level 6.429. Ryan meramalkan pasar saham domestik masih akan bergerak positif ke depannya.
"Seiring pemulihan kepercayaan investor, IHSG masih menunjukkan potensi penguatan di rentang 6.400–6.600," ujar Ryan kepada Media Indonesia, Kamis (17/4).
Menurutnya, salah satu faktor pendorong utama adalah publikasi laporan keuangan emiten periode April-Mei, serta momentum pembagian dividen yang menjadi stimulus positif bagi pasar saham domestik.
Ryan juga menambahkan, penguatan IHSG turut dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni penundaan kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama 90 hari ke depan.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia mengambil sikap yang akomodatif melalui pendekatan negosiasi, bukan retaliasi, dalam merespons kebijakan tarif atas barang-barang ekspor Indonesia ke AS Pemerintah RI dinilai responsif dengan segera mengutus tim negosiasi untuk berdialog langsung dengan tim ekonomi Trump. Ryan mengharapkan situasi positif ini dapat terus terjaga guna menjaga stabilitas kepercayaan pasar.
"Yang pada akhirnya dapat menopang nilai tukar rupiah dan memperkuat kembali posisi IHSG," ucapnya.
(H-4)
penguatan IHSG masih dibayangi aksi jual asing. Investor asing kembali mencatatkan net sell, kali ini sebesar Rp440,2miliar.
Selama sepekan terakhir atau pada periode 19-23 Mei 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved