Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MELIHAT kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar dan Indeks Harga Saham Gabungan yang melemah, Ekonom UGM, I Wayan Nuka Lantara, PhD melihat pesimis terhadap kondisi perekonomian ke depan.
Pakar Keuangan, Investasi, dan Perbankan ini menilai, kondisi seperti saat ini diperkirakan tidak berubah dalam 1 hingga 3 bulan ke depan jika perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat terus berlangsung.
"Jika satu hingga tiga bulan belum ada insentif, saya agak optimis menyatakan pesimis (terhadap perekonomian ke depan)," terang dia ditemui di Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Rabu (9/4). Terlebih, pada tahun ini Indonesia harus membayar utang yang sudah jatuh tempo sekitar Rp 800 triliun.
Ia juga melihat situasi Indonesia saat ini ada tanda-tanda menuju ke arah resesi ekonomi. Menurut dia, situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara yang lain.
"Ada gejala menuju ke sana (resesi) iya, tapi (saat ini) belum sampai resesi," terang Dosen Departement Management FEB UGM tersebut
Bahkan, kalau perang dagang tidak berhenti, ia paling dikhawatir akan terjadi stagflasi. Artinya, pertumbuhan ekonomi melambat atau stagnan, tetapi inflasi dan pengangguran yang tinggi.
Selain faktor eksternal, yang berupa perang dagang, pelemahan ekonomi juga disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam, seperti masalah penegakan hukum, ketidakpastian iklim investasi, hingga pergerakan mahasiswa yang tidak setuju dengan pemerintah.
Melihat situasi saat ini, Wayan menyarankan, investor yang memiliki investasi di pasar modal agar tidak buru-buru menarik investasi mereka, tetapi menunggu dan mengamati pergerakan pasar modal. "Jika ingin tetap berinvestasi, pilih saham yang portofolionya baik " terang dia
Namun, ia juga mengingatkan, masyarakat tetap harus bijak dalam menanamkan uang mereka untuk berinvestasi. Artinya, selain memilih instrumen investasi yang tepat, tidak semua uang yang dimiliki digunakan untuk investasi, tetapi juga selalu menyisihkan sebagian untuk dana darurat.(H-2)
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato RAPBN 2026 mengasumsikan perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp16.500 pada tahun 2026
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terbatas namun tetap berpeluang menguat pada pekan depan.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 4,01%.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini yaitu sebesar 19,22% menjadi 22,54 miliar lembar saham.
Dalam tiga hari perdagangan terakhir, Bursa Efek Indonesia mencatatkan penguatan beruntun yang membangkitkan optimisme di tengah tantangan global.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Senin (11/4), dengan menguat 57,58 poin atau 0,92% ke level 6.319,18.
IHSG: Apa Itu dan Peranannya dalam Ekonomi. IHSG: Ukur kinerja pasar saham Indonesia. Pahami perannya dalam ekonomi, investasi, dan indikator pertumbuhan negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved