Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Subandi berpandangan pelaku usaha akan semakin terbebani dengan kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif impor menyeluruh untuk semua mitra dagang AS, termasuk Indonesia.
Menurutnya, harga-harga barang akan semakin tinggi apabila pemerintah Indonesia merespons kebijakan Trump tersebut dengan membalas penaikan tarif impor produk AS yang masuk ke Indonesia.
"Ini sangat membebani pelaku usaha importasi di tengah daya beli masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja dan cenderung melemah," ungkap Subandi kepada Media Indonesia, Kamis (3/4).
Dari perspektif importir, lanjutnya, Pemerintah Indonesia diminta bersikap hati-hati dalam merespons keputusan Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 32%. Jika Indonesia memutuskan untuk memberlakukan tindakan balasan, kebijakan tersebut sebaiknya diterapkan secara selektif, hanya pada produk yang masih dapat diperoleh dari negara lain di luar Amerika Serikat.
Selain itu, jika nantinya AS menurunkan kembali tarif impornya, Indonesia juga harus segera merespons dengan menyesuaikan kebijakan tarifnya. Saat ini, beberapa produk ekspor utama Indonesia ke AS mencakup garmen, peralatan listrik, minyak nabati, dan berbagai komoditas lainnya.
"Kalau pun akan membalas harus dengan penuh kehati-hatian dan hanya pada produk yang masih bisa didapat dari luar AS. Demikian juga, jika nantinya AS menurunkan kembali tarif impornya, RI juga harus cepat kembali menurunkan," ucapnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Didin S Damanhuri mengaku ketar-ketir terhadap kebijakan tarif impor baru Trump. Menurutnya, dampak-dampak buruk akan dialami perekonomian Indonesia. Mulai dari depresiasi rupiah yang diperkirakan bisa melemah hingga ke level Rp17.000 per dolar AS.
Lalu, akan banyak perusahaan atau pabrik besar yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan adanya kenaikan tarif impor AS, maka harga barang-barang tersebut di pasar Paman Sam akan menjadi lebih mahal. Akibatnya, permintaan dari konsumen dan perusahaan AS menurun, sehingga pesanan ekspor berkurang.
"Banyak perusahaan terancam melakukan PHK besar-besaran sebagai upaya rasionalisasi korporasi," jelasnya.
Selain itu, pengenaan tarif impor tinggi dari AS dikhawatirkan akan menimbulkan sentimen pesimisme, baik dari pelaku usaha menengah hingga besar. Hal ini dikhawatirkan mengganggu arus investasi yang masuk ke dalam negeri. (Ins/I-1)
Presiden Donald Trump umumkan akan mengirimkan surat resmi ke sejumlah negara terkait kenaikan tarif impor yang berlaku 1 Agustus 2025.
Presiden AS Donald Trump tandatangani RUU Kebijakan Andalan pada perayaan 4 Juli.
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, telah menelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (3/7).
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Pakar HI Hikmahanto Juwana menyampaikan perjanjian ekstradisi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura telah berlaku efektif sejak 21 Maret 2024.
PENGUNDIAN babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 resmi dilakukan. Indonesia harus bersaing di Grup J bersama tim kuat Korea Selatan (Korsel)
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved