Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Emas Tembus US$3.000, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Naufal Zuhdi
22/3/2025 08:39
Harga Emas Tembus US$3.000, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya
Ilustrasi(Antara)

Harga emas dunia mencatat rekor baru dengan menembus level psikologis US$3.000 per troy ons. Pada pertengahan Maret 2025, emas sempat mencetak rekor intraday di kisaran US$3.004 per ons, sebelum mengalami sedikit koreksi akibat aksi ambil untung. Namun, beberapa hari kemudian, emas berhasil ditutup di atas US$3.000, menandai level tertinggi sepanjang masa.

"Harga emas mengalami kenaikan signifikan, dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kekhawatiran akan perang dagang yang berkepanjangan, serta melemahnya nilai dolar AS. Dalam perdagangan terbaru, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1,3%, mencapai $3.025,43 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas juga naik 0,8% dan diperdagangkan di level $3.028,80 per ons," ucap trader dengan gelar certified technical analyst, Narko Santoso melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3).

Narko menyebut, pelemahan dolar AS menjadi salah satu faktor utama di balik rekor harga emas ini. Analis dari Deutsche Bank mencatat semakin banyak investor yang beralih ke aset safe haven seperti emas di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Pencapaian rekor ini memicu respons kuat dari pasar. Investor semakin mengalihkan dana mereka ke safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bursa saham yang bergejolak dan meningkatnya risiko resesi mendorong permintaan emas sebagai aset perlindungan utama," bebernya.

Ia pun memprediksi bahwa kenaikan harga emas disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ekspektasi suku bunga The Fed, ketidakpastian geopolitik serta inflasi dan proteksionisme.

"Kenaikan emas ke $3.000 per ons mencerminkan kuatnya permintaan aset safe haven di tengah volatilitas pasar global. Dengan kombinasi suku bunga rendah, ketidakpastian geopolitik, dan inflasi yang masih menjadi ancaman, tren bullish emas berpotensi terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya