Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan kinerja yang solid dengan fundamental yang baik di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Dengan strategi yang terukur dan pengelolaan risiko yang baik, perusahaan tidak terburu-buru mengejar keuntungan besar, melainkan lebih fokus pada pengelolaan risiko jangka panjang, salah satunya adalah dengan menyediakan cadangan yang cukup.
Meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika pasar, BRI tetap mampu membukukan kinerja positif di sepanjang 2024, menegaskan resiliensi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian.
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan bahwa kinerja positif tersebut merupakan hasil dari tata kelola bisnis dan manajemen risiko yang baik, serta strategi kehati-hatian dalam menghadapi berbagai potensi risiko.
Sunarso mengungkapkan bahwa saat ini fundamental BRI dalam kondisi yang baik.
“Dalam situasi yang tidak mudah, tetap kita masih membukukan laba Rp60,64 triliun. Dan laba tersebut tidak perlu kita tahan sebagai modal. Karena modal kita sudah sangat kuat,” ujarnya dalam acara Kompas 100 Outlook: Investasi Berkelanjutan di dalam Ekosistem Bisnis Global, Senin (17/2).
Lebih lanjut, salah satu indikator utama fundamental yang baik BRI tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) BRI hingga akhir Desember 2024 yang mencapai 9,6% YoY.
Dengan kenaikan 9,6%, menunjukkan bahwa BRI tetap bertumbuh secara organik di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
“Pre-Provision and Operating Profit itu sesungguhnya real pertumbuhan,” imbuh Sunarso.
Sunarso juga menuturkan bahwa BRI sengaja menjaga laba tetap stabil sebagai langkah kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dengan strategi ini, perusahaan tidak terburu-buru mengejar keuntungan besar, melainkan lebih fokus pada pengelolaan risiko jangka panjang.
Adapun, kehati-hatian ini terlihat dari NPL coverage ratio yang mencapai 215,05% per Desember 2024. Dengan cadangan sebesar itu, apabila terjadi peningkatan jumlah pinjaman bermasalah, Sunarso menyebut perusahaan masih memiliki cukup dana untuk mengantisipasi potensi kerugian, termasuk melalui penghapusbukuan (write-off) kredit macet.
“BRI memandang bahwa ke depan masih ada ketidakpastian, maka kita sudah cadangkan. Artinya apa? menyediakan ketenangan, menyediakan cadangan bantalan. Kalau terjadi apa-apa, kita aman karena cadangannya kita sediakan,” tegasnya.
Di sisi lain, strategi manajemen risiko yang solid diimbangi dengan komitmen BRI dalam memberikan keuntungan optimal bagi pemegang saham.
Pada pembagian dividen interim Tahun Buku 2024, BRI membagikan total dividen Rp20,34 triliun, dengan Rp10,88 triliun disetorkan kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas.
Kontribusi ini turut mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penerimaan negara untuk berbagai program strategis negara.
Dengan demikian lewat strategi yang terukur dan pengelolaan risiko yang baik, BRI fokus pada kinerja berkelanjutan serta serta memberikan dampak positif yang luas bagi seluruh pemangku kepentingan. (RO/Z-1)
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
dr Ika menghimbau untuk memperhatikan apakah ada luka gores pada kaki sebelum hendak melakukan terapi ikan.
Olahraga malam hari memberikan manfaat dan juga memiliki risiko. Simak penjelasannya berikut.
Rutin berolahraga minimal 30 menit dengan frekuensi 3-4 kali per minggu juga menjadi salah satu cara gaya hidup sehat jika ada riwayat diabetes.
Seminar DRiM menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan industri asuransi untuk berkolaborasi dalam pengelolaan risiko terhadap teknologi digital.
OJK menyiapkan peta jalan (roadmap) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar lebih berdaya tahan dan mampu bersaing. Peta itu bakal mencakup hal-hal terkait manajemen risiko
Saat trading, Anda sebaiknya menghilangkan emosi supaya tidak menjadi penghalang dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan.
Governance, Risk and Compliance (GRC) merupakan suatu model koordinasi yang ditetapkan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan prinsip kerja.
“Penerapan tata kelola yang baik dapat membuka akses modal yang lebih baik, tenaga kerja lebih luas, dan kesempatan berkembang di pasar domestik dan internasional."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved