Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) menyambut baik munculnya tagar #KaburAjaDulu yang viral beberapa waktu terakhir ini. Menurut KPPMI, tangar ini perlu sedikit diarahkan, yakni menjadi tagar Kerja ke Luar Negeri Dulu Aja Yuk.
Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KPPMI Dwi Setiawan Susanto di sela-sela seminar yang digelar Pelbakori DIY, Minggu (23/2), menjelaskan #KaburAjaDulu akan sangat mendukung generasi muda yang akan mencari pengalaman, peluang kerja dan peningkatan kemampuannya dengan cara bekerja di luar negeri.
Namun, ujarnya, untuk menjadi pekerja di luar negeri atau pekerja migran, diharapkan masyarakat melengkapi diri dengan berbagai keterampilan atau skill yang mendukung, serta kemampuan berkomunikasi yang baik dan lainnya.
"Apalagi bekerja di luar negeri ini memiliki tantangan yang berbeda, kultur yang berbeda dan lain sebagainya yang harus dipahami," kata Dirjen.
Ia mengatakan dengan mempersiapkan diri dengan baik, warga negara Indonesia agar nanti berangkat menjadi migran ketika pulang bisa menjadi juragan.
"Pekerja migran Indonesia banyak yang belum mempersiapkan diri dengan baik. Tantangan bekerja di luar negeri berbeda-beda, baik dari segi budaya, kualifikasi, maupun standar internasional. Oleh karena itu, sebelum berangkat, pekerja harus mendapatkan pelatihan, sertifikasi dan kemampuan komunikasi dalam bahasa negara tujuan," imbuh dia.
Ia menambahkan dari 1,4 juta job order yang ada, tahun lalu Indonesia hanya mampu mengirim 297.000 pekerja ke luar negeri sehingga menurutnya masih terbuka lebar peluang untuk bekerja di luar negeri termasuk di berbagai sektor strategis di Korea Selatan.
Pada kesempatan itu Ketua Umum PELBAKORI, Mohammad Rosyidi mengungkap minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan sangat besar. Pada 2024, jumlah pendaftar mencapai 60 ribu orang, yang menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia. (H-4)
KETAKUTAN menyelimuti para pekerja migran tidak berdokumen di Los Angeles, Amerika Serikat, menyusul razia besar-besaran yang dilakukan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Ada lima negara penerima terbanyak pekerja asal Indonesia, yakni Hongkong, Taiwan, Korsel, Jepang dan Singapura.
Pembukaan penempatan pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dinilai penting untuk meningkatkan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik.
Para korban rata-rata tidak memiliki dokumen resmi. Namun, tetap diberangkatkan dengan membayar sekitar Rp4,5 hingga Rp7,5 juta.
BP Tapera bersama Menteri PKP dan Menteri P2MI membahas program 3 juta rumah dan rencana penyediaan rumah subsidi bagi pekerja migran melalui skema FLPP
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved