Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta Timur masih belum Dapat Stok

Andhika Prasetyo
06/2/2025 10:35
Pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta Timur masih belum Dapat Stok
Ilustrasi(Antara)

Sejumlah warung atau pengecer di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengaku masih kesulitan mendapatkan stok elpiji berukuran 3 kg dari pangkalan-pangkalan setempat.

"Masih kosong, masih susah kita dapat LPG 3 kg itu. Terakhir jualan Selasa (4/2) malam. Kemarin sore dikirim 10 tabung, orang langsung nyerbu," kata salah satu pemilik warung di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Malik (35) saat ditemui, Kamis (6/2).

Malik mengatakan biasanya per hari dia bisa membawa 20 tabung LPG 3 kg dari agen/pangkalan untuk dijual di warungnya. Namun, hingga saat ini Malik hanya bisa membawa 10 tabung dari pangkalan langganan di kawasan Duren Sawit.

"Kemarin dapat 10 tabung udah langsung ludes. Biasanya sehari bisa 20 tabung, sekarang dibatasi 10," ujar Malik.

Meskipun Pemerintah memperbolehkan warung dan pengecer untuk kembali berjualan gas elpiji 3 kg secara eceran, dirinya masih kesulitan mendapatkan gas untuk dijual atau digunakan pribadi.

"Memang boleh jualan, tapi susah karena dibatasi. Itu pun kadang dua hari ga ada stoknya. Terakhir jualan Selasa malam dan langsung diserbu juga. Belum lagi saya pakai pribadi, jadi banyak yang mengeluh juga warga," jelas Malik.

Sementara itu, Hani (34), salah satu pemilik warung di Jalan Suci, Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan, sejak Selasa (4/2) dirinya belum mendapatkan stok LPG 3 kg sesuai pasokan biasanya.

"Belum dikirim, kemarin dapat empat tabung. Padahal, biasanya 15 tabung gas LPG 3 kg sesuai yang saya stok. Empat tabung cuma buat langganan, tetangga samping kanan kiri, terus satunya buat masak sendiri," kata Hani.

Hani membeli gas dari pangkalan di Jalan Tanah Merdeka, Ciracas, seharga Rp18.000, sedangkan dirinya menjual Rp20.000 karena ada pengiriman dan pemasangan gas ke rumah pembeli.

Pemilik warung di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Haris (32) juga mengaku sulit mendapatkan stoknya meski pengecer kembali dibolehkan berjualan.

"Tetap aja sih sama aja masih susah. Stoknya dibatasi, cuman dapat lima," kata Haris.

Haris juga mengaku banyak mendapatkan keluhan dari warga sekitar khususnya pedagang gorengan dan warung makan yang biasa berlangganan LPG 3 kg.

"Kasihan saya lihatnya mereka juga kan biasa ke sini beli gas ke saya. Tapi saya juga susah dapat stoknya. Mereka bingung, saya juga bingung," ucap Haris.

Sebelumnya, pemerintah memperbolehkan warung dan pengecer untuk kembali berjualan gas LPG 3 kg secara eceran dalam upaya memastikan akses yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya