Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMBENTUKAN Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) perlu dipercepat. Jika perlu, Presiden Prabowo Subianto turun langsung menakhodai percepatannya.
"Saya rasa ini perlu Pak Prabowo yang turun langsung, karena asetnya besar sekali," kata Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/1).
Menurutnya, perlu kehadiran seorang presiden untuk membidani Danantara. Dia mencontohkan soal penaikan PPN 12% yang menjadi polemik. Dalam polemik tersebut, Prabowo turun langsung mengumumkan bahwa penaikan PPN hanya untuk barang mewah.
"Kalau kita lihat Danantara ini ketika Pak Prabowo bilang ada Danantara yang akan mengelola BUMN, itu sama ketika dia mengumumkan program makan bergizi gratis," tegas Nailul.
Dia menilai Danantara mesti segera dibentuk mumpung sentimen terkait hal itu masih positif. Jika dibiarkan mangkrak terlalu lama, sentimen terhadap masalah itu akan menurun.
"Dampaknya nanti ke ketidakpuasan masyarakat, itu akan meningkat," tegas Nailul.
Senada dengannya, ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee mendorong percepatan pembentukan Danantara. Menurut dia, percepatan pembentukan lembaga itu juga perlu dukungan politik.
"Hal yang terpenting juga itu harus cepat direalisasikan, pekerjaan rumahnya sebenarnya ada di DPR ya," tegas Hans.
Jika sudah terbentuk, Hans berharap Danantara dapat dikelola secara profesional. Bukan hanya sebagai lembaga pengawas, tapi pengontrol BUMN yang tergabung di dalamnya.
"Kita juga harapkan ada pembentukan satu ekosistem keuangan yang kuat di Danantara. Sehingga ada peningkatan efisiensi, termasuk perluasan akses ke berbagai bidang dan menjangkau pasar domestik dan internasional," kata Hans. (Ant/E-2)
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa gaji hakim di Indonesia akan mengalami kenaikan signifikan hingga 280%
Kedua kepala negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama. Selain itu, mereka menyempatkan untuk saling bertukar kabar.
LANGKAH Presiden Prabowo Subianto menaikkan gaji hakim hingga 280% dinilai bukan jawaban untuk mengikis fenomena korupsi pada lembaga peradilan.
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan bahwa peran hakim sangatlah penting karena sebagai benteng terakhir keadilan.
SHI menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait kenaikan gaji hakim bukanlah hadiah tapi sebagai pengakuan konstitusional atas hak yang selama ini tertunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved