Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Transisi Energi di Indonesia Dapat Perhatian Khusus dari Masyarakat Internasional

Andhika Prasetyo
13/1/2025 07:47
Transisi Energi di Indonesia Dapat Perhatian Khusus dari Masyarakat Internasional
Ilustrasi(Antara)

Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) Francesco La Camera menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhatikan secara khusus dalam bidang transisi energi.

“Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki outlook domestik dari IRENA,” ujar La Camera setelah menghadiri pembukaan Sidang Majelis Umum ke-15 IRENA di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/1).

Merujuk pada outlook domestik Indonesia, La Camera menjelaskan bahwa Indonesia menuai perhatian khusus karena menjadi kunci transisi energi, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi energi tertinggi se-Asia Tenggara, dan kebutuhan akan energi tersebut akan terus meningkat, selaras dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Di sisi lain, La Camera juga menyoroti sumber daya terbarukan yang melimpah di Tanah Air.

Dengan demikian, Indonesia dinilai memiliki posisi strategis untuk menggerakkan transisi energi, dari fosil menjadi energi berkelanjutan. Tak terbatas mengatasi permasalahan perubahan iklim, posisi strategis tersebut juga memungkinkan Indonesia untuk menjamin ketahanan dan keterjangkauan energi.

Outlook itulah yang menggambarkan peran Indonesia (di sektor transisi energi) bagi kami,” kata La Camera.

Dalam profil energi Indonesia yang dirilis IRENA pada 2024, IRENA mencatat peningkatan kapasitas bersih energi terbarukan Indonesia di sektor kelistrikan. Pada 2023, IRENA mencatat terdapat penambahan kapasitas energi terbarukan di Indonesia, yakni energi surya (324 MW), bioenergi (288 MW), serta panas bumi/geothermal (237 MW). Akan tetapi, penambahan kapasitas energi fosil di Indonesia didominasi oleh energi yang tidak terbarukan, termasuk fosil, yakni sebesar 6.632 MW.

Adapun, Sidang Majelis Umum Ke-15 Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) digelar untuk mempercepat transisi energi di tingkat global. Pertemuan itu sangat penting di tengah terombang-ambingnya harga bahan bakar fosil akibat konflik di Timur Tengah yang mengancam ketahanan energi, serta cuaca ekstrem di seluruh dunia. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya