Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal menilai bahwa dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS berarti masuk kelompok negara yang punya karakteristik mirip serta bisa menggalang kekuatan untuk kepentingan bersama.
"Dengan karakteristik mirip, yang saya maksudkan BRICS ialah sama-sama negara berkembang, tetapi yang punya pengaruh yang lebih besar atau bisa dikatakan paling besar dalam perekonomian dunia, menyaingi negara-negara maju. Karena punya besaran ekonomi yang besar dan pasar dalam negeri, termasuk juga dalam hal posisi tawar," kata Faisal saat dihubungi, Selasa (7/1).
Di samping itu, karena anggota BRICS merupakan negara-negara berkembang, hal tersebut bisa memberikan daya tawar yang besar termasuk bagi Indonesia untuk merepresentasikan kepentingan Indonesia dan kepentingan bersama BRICS selaku negara-negara yang berkembang dalam kancah perekonomian dunia global. "Kita tahu bahwa sering kali sebetulnya aturan dan tata kelola perekonomian global lebih banyak didikte oleh negara-negara maju, salah satunya misalnya negara-negara G7," imbuhnya.
Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, Faisal menilai bahwa kekuatan BRICS menjadi jauh lebih besar. "Karena kita dari sisi kekuatan ekonomi juga salah satu yang terbesar di antara BRICS. Kita memang lebih kecil daripada Tiongkok, India, dan Rusia, tetapi kita relatif lebih besar dibandingkan Afrika Selatan misalnya," cetus Faisal.
Di sisi lain, Faisal menilai bahwa masuknya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS memiliki tantangan yang cukup banyak.
"Salah satunya di antaranya dari sisi soliditas. Kekompakan antara negara-negara BRICS itu tidak betul-betul kompak sebetulnya. Sebut saja misalnya antara Tiongkok dan India yang sering kali justru malah berseberangan posisi dalam banyak hal, termasuk ekonomi, aliansi. India lebih dekat ke Amerika misalnya. Sementara Tiongkok lebih sering kali justru malah oposisinya Amerika," ungkap Faisal.
Oleh karenanya, Indonesia yang resmi masuk ke dalam BRICS, memiliki salah satu tugas yang tidak mudah, yaitu menyatukan kesamaan kepentingan.
"Karena BRICS itu tadi, pertama soliditas masih relatif tidak terlalu kuat dan di dalam beberapa hal mungkin juga ada perbedaan dari sisi kepentingan, karena perbedaan karakteristik," paparnya. (Z-2)
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Pada 2025, Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS, mengikuti Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab yang diterima awal 2024.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
LANGKAH Indonesia untuk bergabung dengan BRICS dinilai dilakukan dalam momentum yang tak tepat.
MANFAAT dari bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) belum tampak dengan begitu jelas dan begitu menjanjikan.
KEMENTERIAN Pertahanan merespons bergabungnya Indonesia dalam organisasi antarpemerintah BRICS. Politik luar negeri yang dianut Indonesia dinilai bebas aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved