Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal menilai bahwa dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS berarti masuk kelompok negara yang punya karakteristik mirip serta bisa menggalang kekuatan untuk kepentingan bersama.
"Dengan karakteristik mirip, yang saya maksudkan BRICS ialah sama-sama negara berkembang, tetapi yang punya pengaruh yang lebih besar atau bisa dikatakan paling besar dalam perekonomian dunia, menyaingi negara-negara maju. Karena punya besaran ekonomi yang besar dan pasar dalam negeri, termasuk juga dalam hal posisi tawar," kata Faisal saat dihubungi, Selasa (7/1).
Di samping itu, karena anggota BRICS merupakan negara-negara berkembang, hal tersebut bisa memberikan daya tawar yang besar termasuk bagi Indonesia untuk merepresentasikan kepentingan Indonesia dan kepentingan bersama BRICS selaku negara-negara yang berkembang dalam kancah perekonomian dunia global. "Kita tahu bahwa sering kali sebetulnya aturan dan tata kelola perekonomian global lebih banyak didikte oleh negara-negara maju, salah satunya misalnya negara-negara G7," imbuhnya.
Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, Faisal menilai bahwa kekuatan BRICS menjadi jauh lebih besar. "Karena kita dari sisi kekuatan ekonomi juga salah satu yang terbesar di antara BRICS. Kita memang lebih kecil daripada Tiongkok, India, dan Rusia, tetapi kita relatif lebih besar dibandingkan Afrika Selatan misalnya," cetus Faisal.
Di sisi lain, Faisal menilai bahwa masuknya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS memiliki tantangan yang cukup banyak.
"Salah satunya di antaranya dari sisi soliditas. Kekompakan antara negara-negara BRICS itu tidak betul-betul kompak sebetulnya. Sebut saja misalnya antara Tiongkok dan India yang sering kali justru malah berseberangan posisi dalam banyak hal, termasuk ekonomi, aliansi. India lebih dekat ke Amerika misalnya. Sementara Tiongkok lebih sering kali justru malah oposisinya Amerika," ungkap Faisal.
Oleh karenanya, Indonesia yang resmi masuk ke dalam BRICS, memiliki salah satu tugas yang tidak mudah, yaitu menyatukan kesamaan kepentingan.
"Karena BRICS itu tadi, pertama soliditas masih relatif tidak terlalu kuat dan di dalam beberapa hal mungkin juga ada perbedaan dari sisi kepentingan, karena perbedaan karakteristik," paparnya. (Z-2)
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
lagu daerah Kalimantan Selatan yang paling terkenal, dibuat oleh musisi lokal dengan lirik yang mengandung makna tertentu
makanan khas Jepang yang cocok dengan lidah orang Indonesia, mulai dari cemilan hingga makanan berat dari nasi dan mie
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
Data dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata serta laporan The State Global Islamic Economy, konsumsi busana muslim di Indonesia mencapai 20 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 18,2%.
KEMENTERIAN Pertahanan merespons bergabungnya Indonesia dalam organisasi antarpemerintah BRICS. Politik luar negeri yang dianut Indonesia dinilai bebas aktif.
MANFAAT dari bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) belum tampak dengan begitu jelas dan begitu menjanjikan.
LANGKAH Indonesia untuk bergabung dengan BRICS dinilai dilakukan dalam momentum yang tak tepat.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
Pada 2025, Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS, mengikuti Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab yang diterima awal 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved