Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perbaikan level Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia disebabkan oleh faktor musiman karena adanya perayaan Natal dan Tahun Baru, serta Lebaran yang sudah di depan mata. Menghadapi momentum perayaan yang waktunya berdekatan itu, pelaku usaha mulai meyiapkan stok hingga tiga bulan ke depan.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang menuturkan, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi salah satu faktor peningkatan level PMI manufaktur Indonesia pada Desember 2024.
"Menjelang Nataru, banyak kebutuhan-kebutuhan masyarakat kita yang naik, mungkin bisa dua atau tiga kali lipat. Terutama manufaktur-manufaktur yang berkaitan dengan food and beverage," kata dia saat dihubungi, Jumat (3/1).
Membaiknya kinerja industri manufaktur itu diprediksi akan berlangsung selama triwulan I 2025 karena masih ada momen hari besar keagamaan Imlek, Ramadan, dan Lebaran di triwulan I 2025. Momen-momen tersebut, kata Sarman, mendorong ekpektasi yang baik dari pelaku usaha terhadap kondisi bisnis ke depan.
"Jadi, momen-momen itu yang membuat manufaktur kita lagi produktif untuk menyiapkan stok-stok barang untuk kebutuhan, terutama Idulfitri nanti. Apalagi di Idulfitri itu liburnya cukup panjang, banyak libur bersamanya," terang Sarman.
"Misalnya food and beverage. Kita tahu nanti kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri itu bisa naik 2-3 kali lipat dalam hal ini," tambahnya.
Namun Sarman juga mengingatkan peluang PMI manufaktur untuk melemah dan kembali ke zona kontraksi masih terbuka, utamanya selepas faktor musiman tersebut berakhir. Karenanya, dia menekankan pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang dapat mendukung daya beli masyarakat.
"Setelah kita memasuki bulan-bulan Mei ke depan, kemungkinan manufaktur bisa melandai, bahkan penurunan. Ini semua tergantung pada daya beli masyarakat dan juga permintaan barang dari luar negeri," ujar Sarman. (Mir/E-2)
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Pameran ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri manufaktur, logistik, pengemasan, dan percetakan guna memperkenalkan inovasi, memperluas jaringan bisnis.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 masih berada di jalur ekspansi. IKI pada Mei ini tercatat di level 52,11 poin.
Dalam rilisnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) periode tersebut sebesar 17,50%.
KEMENTERIAN Perindustrian mengungkapkan kepercayaan industri mengalami penurunan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia maupun domestik.
Berkaca pada UU Cipta Kerja, deregulasi di Indonesia kerap tidak konsisten, bahkan ada yang backtrack.
INDEKS PMI Manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada Februari 2025, PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 53,6 dari Januari di level 51,9
Sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan perekrutan mulai Januari, serta melakukan penambahan jumlah tenaga kerja selama dua bulan ke depan.
Daya saing industri manufaktur Indonesia masih perlu ditingkatkan agar dapat bertahan di tengah ekosistem persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved