Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Permintaan Domestik dan Ekspor Naik, PMI Manufaktur Indonesia terus Menghijau

Mirza Andreas
04/2/2025 04:43
Permintaan Domestik dan Ekspor Naik, PMI Manufaktur Indonesia terus Menghijau
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari naik ke level 51,9 atau naik 0,7 poin secara bulanan. Angka itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 51,2 dan merupakan capaian tertinggi sejak Juni 2024.

Peningkatan PMI Manufaktur tersebut didorong oleh kenaikan produksi serta permintaan baru, baik dari pasar domestik maupun ekspor.  

"Artinya para pelaku industri kita semangat dalam memasuki tahun 2025 ini. Dengan kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri untuk terus menjalankan usahanya, kami juga optimistis perekonomian nasional dapat ikut tumbuh positif," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin (3/2).

Ia mengatakan, geliat industri manufaktur tersebut ditandai dengan meningkatnya pembelian bahan baku untuk dapat memenuhi lonjakan permintaan pasar pada bulan-bulan berikutnya. Saat ini, produktivitas sektor manufaktur terlihat kuat dan diharapkan dapat memasok kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Dari rilis PMI yang dilaporkan S&P Global, dengan tingginya aktivitas produksi itu, sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan perekrutan mulai Januari, serta melakukan penambahan jumlah tenaga kerja selama dua bulan ke depan.

"Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru," kata Febri.

Meski demikian, pihaknya menilai angka PMI manufaktur Indonesia bisa lebih tinggi lagi jika kebijakan relaksasi impor produk barang jadi dicabut.

Selain itu, kebijakan-kebijakan yang strategis dan pro-bisnis turut diperlukan agar pengusaha manufaktur di Indonesia semakin berkinerja positif, mengingat selama ini sektor tersebut menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan industri itu.
"Kenaikan PMI Manufaktur ini menjadi sinyal positif mengawali tahun 2025 ini. Momentum ini akan terus dijaga, pemerintah berkomitmen menjaga kinerja sektor riil serta mendukung kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan industri," ujarnya.

Perkembangan positif sektor manufaktur juga sejalan dengan ekspansi aktivitas konsumsi dan dunia usaha sejak akhir 2024.

Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2024 tercatat meningkat 1,0% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan November yang tumbuh 0,9%. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya