Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penumpang Lebaran Diprediksi Naik Lima Kali Lipat Dibandingkan Nataru

Naufal Zuhdi
02/1/2025 18:03
Penumpang Lebaran Diprediksi Naik Lima Kali Lipat Dibandingkan Nataru
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh maskapai penerbangan dan bandara menyiapkan diri untuk menyambut momen Ramadan dan Lebaran.(MI/Naufal Zuhdi)

SETELAH menghadapi lonjakan jumlah penumpang pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), maskapai dan bandara diminta kembali bersiap diri menghadapi lonjakan penumpang pada momen Ramadan dan Lebaran. Lonjakan jumlah penumpang pada saat Lebaran nanti diperkirakan lima kali lipat dibandingkan dengan momen Nataru.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh maskapai penerbangan dan bandara menyiapkan diri untuk menyambut momen Ramadan dan Lebaran.

"Ramadan dan Lebaran ini di bulan Maret, kita harus antisipasi. Jadi saya minta tadi dari airport, dari penerbangan, mulai coba <i>mapping jumlah pesawat yang dimiliki," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (2/1).
 
Antisipasi tersebut, sambung Erick, penting dilakukan agar pelayanan yang diberikan pada saat Ramadan dan Lebaran bisa lebih baik dari yang sudah dilakukan selama momen Nataru.

"Karena dibandingkan dengan Nataru, ini kita mungkin bisa 5 kali lipat. Artinya ini benar-benar suatu lonjakan yang kita harus lakukan antisipasi," imbuhnya.

Sejak pelaksanaan program angkutan Natal dan Tahun Baru dimulai pada 18 Desember 2024 hingga Hari Natal 25 Desember 2024, puncak pergerakan penumpang pesawat domestik dan internasional terjadi pada 22 Desember 2024 dengan jumlah 301.488 penumpang. Angka tersebut naik 3,92% dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 290.102 penumpang.
 
Selain itu, Erick juga meminta seluruh pemangku kebijakan yang ada di bandara, baik maskapai penerbangan, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia), imigrasi, bea cukai, hingga kereta bandara, menyusun peta jalan (road map) untuk menciptakan kenyamanan, keamanan dan efisiensi untuk para penumpang.

"Misalnya kereta bandara, intervalnya bisa dari 50 menit jadi 35 menit. Atau kemarin kita sudah memangkas biaya pembangunan revitalisasi yang hampir Rp14 triliun menjadi Rp1 triliun tetapi penumpang bisa naik 56 juta sampai 90 juta. Hal-hal ini merupakan solusi ekosistem, jadi secara menyeluruh," tandasnya. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya