Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kecelakaan Jeju Air, Pengamat Endus Masalah Sistem Hidrolik

Insi Nantika Jelita
29/12/2024 22:22
Kecelakaan Jeju Air, Pengamat Endus Masalah Sistem Hidrolik
ilustrasi(freepik)

 

PENGAMAT penerbangan Alvin Lie menduga kecelakaan pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216ndi Bandar Udara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12), setelah mengalami masalah pada sistem hidrolik roda pesawat. 

Roda pesawat gagal berfungsi setelah melakukan pendaratan darurat. Alvin menjelaskan dari video yang beredar, terlihat bahwa roda pesawat tidak keluar dan
flap konfigurasi sayap dikatakan tidak dalam posisi mendarat. Pesawat tersebut tergelincir, menabrak pagar pembatas bandara sebelum meledak dan dilalap api di bandara Muan, usai penerbangan dari Bangkok, Thailand. 

"Jadi, kelihatannya sepertinya pesawat mengalami masalah teknis pada sistem hidrolik, sehingga roda tidak keluar. Itu mungkin yang menyebabkan kecepatan pesawat saat mendarat itu tinggi," ungkap Alvin kepada Media Indonesia, Minggu (29/12).

Alvin menyebut berdasarkan dari keterangan 
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, menara pengawas Bandara sempat mengeluarkan peringatan bird strike atau tabrakan antara pesawat dengan burung pada pukul 08.57 pagi waktu setempat. Lalu, pilot pesawat kemudian mengumumkan mayday pukul 8.58 pagi dan berusaha mendarat pada pukul 9 pagi. Selang tiga menit kemudian, pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jeju Air itu pun tergelincir.

Alvin pun berpandangan penyebab utama kecelakaan fatal pesawat yang menewaskan 176 orang itu bukan karena menabrak kawanan burung yang tersedot ke dalam mesin. Katanya, meski  burung masuk ke salah satu mesin pesawat, mesin masih bisa dimatikan dan pesawat masih bisa terbang secara terkendali. 

"Jadi, saya agak meragukan pendapat yang menyatakan pesawat tersebut mengalami kecelakaan karena menabrak burung," imbuhnya.

Untuk menguak penyebab pasti kecelakaan pesawat Jeju Air, Alvin mengatakan publik mesti menunggu hasil investigasi dari black box pesawat terbang tersebut. Seperti diketahui kotak hitam berfungsi sebagai tempat penyimpanan data penerbangan.

"Apa penyebab pasti masalah teknis pesawat tersebut belum diketahui.Tentunya ini harus menunggu hasil analisis terhadap black box, baik itu flight data recorder maupun cockpit voice recorder," pungkasnya.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya