Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA ahli penerbangan mengatakan kepada CNN, diperlukan lebih banyak informasi dan bukti diperlukan sebelum pihak berwenang Korea Selatan dapat secara definitif menentukan penyebab kecelakaan pada Minggu, termasuk spekulasi dari pejabat setempat mengenai kemungkinan tabrakan dengan burung.
Komentar ini muncul setelah Lee Jeong-hyun, kepala Dinas Pemadam Kebakaran Muan, memberi penjelasan kepada media bahwa penyebabnya “diperkirakan adalah tabrakan dengan burung atau cuaca buruk.” Cuplikan kecelakaan menunjukkan langit cerah pada saat itu.
David Soucie, mantan inspektur keselamatan Federal Aviation Administration (FAA), mengatakan “spekulasi adalah musuh terburuk bagi seorang penyelidik.”
“Faktanya, itulah sebabnya informasi dalam penyelidikan kecelakaan pesawat dilindungi. Mereka tidak seharusnya membuat spekulasi tentang hal-hal seperti ini,” kata Soucie kepada Paula Newton dari CNN.
Konsultan industri penerbangan, Scott Hamilton, sependapat dengan kekhawatiran Soucie dan mendesak pihak berwenang Korea Selatan untuk “berhenti membuat pernyataan definitif” pada tahap ini.
“Pada titik ini, tidak mungkin Anda bisa mengetahui penyebab kecelakaan ini,” katanya.
Hamilton mengatakan bahwa perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder) keduanya terletak di ekor pesawat, yang tampaknya relatif utuh.
“Karena tampaknya tidak ada api di bagian ekor yang ekstrem, data tersebut seharusnya bisa dibaca dalam waktu yang cukup cepat. Pada suatu titik, Anda akan memiliki rekaman komunikasi pesawat dari kokpit yang akan membantu mengidentifikasi apa yang terjadi,” ujarnya.
Sebagai konteks: Pihak penyelamat Korea Selatan mengatakan bahwa mereka akan mencari perekam data penerbangan "kotak hitam" setelah mereka berhasil mengevakuasi korban yang tersisa, menurut pengarahan dari Kementerian Transportasi. "Kotak hitam" memberikan fakta-fakta penting bagi penyelidik keselamatan penerbangan saat menyusun kejadian tersebut. (CNN/Z-3)
Polisi Korea Selatan menggerebek Bandara Internasional Muan untuk hari kedua dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
Polisi Korea Selatan menggeledah Bandara Internasional Muan, kantor Jeju Air, dan beberapa lokasi terkait dalam penyelidikan kecelakaan fatal pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
Sebanyak 140 dari 179 korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan, Korea Selatan, telah teridentifikasi secara sementara.
Otoritas keselamatan transportasi AS akan membantu Korea Selatan dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada 29 Desember, menewaskan 179 orang.
Total korban meninggal dalam kecelakaan Jeju Air di Muan sebanyak 179 orang dan 2 awak pesawat berhasi diselamatkan.
Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, meningkat menjadi 149 orang.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India resmi memulai penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad.
PESAWAT penumpang milik Air India yang menuju London, Inggris, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India barat laut, pada Kamis (12/6) waktu setempat.
PESAWAT maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad.
Dave Shapiro, salah satu pendiri Sound Talent Group yang menaungi Sum 41, Story of the Year menjadi salah satu korban tewas dalam jatuhnya pesawat kecil di San Diego.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyesali insiden jatuhnya pesawat di Kota Philadelphia di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, Jumat (31/1) lalu.
Sebuah pesawat kecil Van's RV-10 jatuh menabrak gedung komersial di Fullerton, California Selatan, menyebabkan dua orang tewas dan 18 lainnya terluka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved