Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Otoritas AS Akan Bantu Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Menewaskan 179 Orang

Thalatie K Yani
30/12/2024 07:00
Otoritas AS Akan Bantu Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Menewaskan 179 Orang
Otoritas keselamatan transportasi AS akan membantu Korea Selatan dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada 29 Desember, menewaskan 179 orang. (MBC)

PEJABAT Amerika Serikat (AS) mengatakan otoritas keselamatan transportasi AS berencana membantu rekan-rekan mereka di Korea Selatan dalam penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air

Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu pagi, ketika penerbangan Jeju Air 7C2216 keluar dari landasan pacu saat melakukan pendaratan darurat dan bertabrakan dengan pagar di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul.

Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 ini menewaskan 179 orang, dengan dua lainnya berhasil diselamatkan.

Dalam pernyataan email yang dikirim ke Yonhap News Agency, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan telah membentuk tim dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) untuk mendukung otoritas Korea Selatan dalam penyelidikan ini.

"NTSB memimpin tim penyelidik AS, yang termasuk FAA dan Boeing, untuk membantu Dewan Penyelidikan Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Republik Korea (ARAIB) dalam penyelidikan kecelakaan Jeju Air pada 29 Desember," kata Donnell Evans, seorang pejabat komunikasi di FAA.

Seorang pejabat di ARAIB Korea Selatan, yang dioperasikan di bawah kementerian transportasi negara tersebut, mengatakan sebelumnya bahwa perekam data penerbangan yang ditemukan dari pesawat telah rusak.

"Jika kami mengalami kesulitan dalam menguraikannya di sini, maka kami mungkin harus mengirimkannya ke NTSB," kata pejabat tersebut. "Mereka menangani kasus dari seluruh dunia untuk dianalisis, jadi ini bisa memakan waktu cukup lama."

Kecelakaan ini tercatat sebagai bencana penerbangan paling mematikan di negara tersebut sejak 1997, ketika pesawat Korean Air jatuh di Guam, menewaskan 225 orang. (Yonhap/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya