Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

2 KM Sebelum Mendarat, Kotak Hitam Jeju Air Berhenti Merekam

Thalatie K Yani
27/1/2025 12:49
2 KM Sebelum Mendarat, Kotak Hitam Jeju Air Berhenti Merekam
Pihak berwenang Korea Selatan mengungkapkan kotak hitam pesawat Jeju Air berhenti merekam sekitar 2 kilometer sebelum pesawat mendekati landasan pacu.(Yonhap)

PIHAK berwenang Korea Selatan yang menyelidiki kecelakaan tragis pesawat Jeju Air bulan lalu merilis laporan awal kecelakaan, Senin, yang mengungkapkan kotak hitam pesawat berhenti merekam sekitar 2 kilometer sebelum pesawat mendekati landasan pacu.

Ini adalah laporan pertama dalam rangka penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai kecelakaan mematikan di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember, yang merenggut nyawa 179 dari 181 orang yang ada di dalam pesawat Boeing 737-800. Hanya dua orang yang selamat.

Temuan awal ini akan diserahkan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), serta otoritas penerbangan di Amerika Serikat, Prancis, dan Thailand, menurut kementerian transportasi.

ICAO, sebuah badan PBB, mengharuskan penyelidik untuk menghasilkan laporan awal dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan penerbangan. ICAO juga mendorong rilis laporan akhir dalam waktu 12 bulan.

Komite penyelidikan di bawah kementerian transportasi mengungkapkan lokasi perkiraan di mana kotak hitam, yang terdiri dari perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR), berhenti berfungsi.

Menurut laporan tersebut, kotak hitam berhenti merekam pada pukul 08:58:50 pagi pada 29 Desember, empat menit dan tujuh detik sebelum pesawat menabrak lokalizer dekat landasan pacu.

Kementerian tersebut mencatat bahwa diperlukan beberapa bulan untuk menganalisis FDR dan CVR untuk verifikasi lebih lanjut.

Laporan tersebut juga menyatakan waktu pasti terjadinya tabrakan dengan burung, jumlah burung yang terlibat, dan apakah ada spesies burung lain yang hadir masih belum dapat ditentukan.

Kementerian tersebut memberikan pemaparan kepada keluarga yang berduka tentang temuan awal ini dalam sebuah pertemuan pada hari Sabtu. (Yonhap/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya